1. Plafon yang tinggi / langit-langit yang tinggi sering dipakai dalam rumah-rumah jaman Belanda. Sifat udara yang khas yaitu udara panas lebih ringan dari udara dingin menyebabkan udara panas selalu naik dan ruangan yang berplafon tinggi bisa menyebabkan udara panas mengumpul keatas. Bila ada ventilasi udara ini bisa keluar sehingga kita bisa merasa sejuk di ruangan tersebut.
3. Penggunaan lubang di bawah atap di atas plafon. Cara ini sudah sangat umum digunakan masyarakat terutama di pedesaan melalui informasi dari mulut ke mulut. Bahwa untuk membuat atap biasanya diberi lubang angin di atas plafon kegunaan utama untuk membuang panas di bawah atap tersebut. Lubang ini lazim dan hanya bisa digunakan untuk atap yang bermodel pelana (dua sisi). Untuk menghindari lubang ini dipakai sarang burung atau kelelawar atau tikus atau binatang lainnya sebaiknya diberi kawat ayam atau semacamnya. Kawat ayam sebaiknya diberi pigora agar mudah dilepas dan dibersihkan.
4. Gunakan kanopi untuk melindungi jendela. Jendela sebaiknya diberi kanopi / pelindung agar sinar matahari tidak masuk langsung ke dalam ruangan melalui jendela.
5. Perhatikan perkerasan di sekitar rumah Anda. Perkerasan meliputi lantai carpot, lantai selasar yang biasanya digunakan dari beton blok / plaster semen. Tahukah Anda bahwa permukaan dari beton bisa memantulkan cahaya ke dalam rumah sehingga menjadikan rumah lebih panas. Tipsnya adalah dari pada menggunakan beton / plaster untuk perkerasan di sekitar rumah lebih baik menggunakan krakal sebagai pengganti atau menanamnya dengan rumput.
Semoga tips ini bisa membantu Anda mengurangi panas di rumah Anda. Selamat mencoba.
________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.
No comments:
Post a Comment