Setelah mengobrol dengan pemilik bangunan beratap anyaman daun ini saya mengetahui beberapa hal tentang atap tersebut. Konstruksinya cukup dibuat dari tiang-tiang dan kuda-kuda kayu seperti biasa, bahkan bisa menggunakan kayu sengon atau jati Jawa. Di bagian yang menumpu pada kuda-kuda bisa diberi usuk yang langsung menumpu pada balok atas dinding dan bubungan.
Menurut saya kondisi biofisika yang terjadi dalam ruang dibawah atap ini terlampau sejuk, dibandingkan dengan menggunakan atap asbes atau seng (pabrikan). Hal ini karena adanya ruang antara atau pori-pori, namun sama dengan material murah yang lain, perlu diganti setiap 1-1,5 tahun sekali. sehubungan dengan kemungkinan kebocoran.
Satu hal paling 'keren' dari struktur sederhana ini adalah kesan 'resort' atau kesan alami yang sangat menenangkan, apalagi ditambahkan dengan unsur bambu bilah sebagai kisi-kisi pengganti dinding, sangat sesuai untuk bangunan non permanen untuk menambahkan ruang rumah tinggal, kafe, dan sebagainya. Misalnya digunakan untuk dapur bersuasana alami, atau tempat duduk-duduk, teras, dan sebagainya.
NOTE: Kasus kebakaran atap rumbia/ alang-alang yang terjadi pada tahun 2009 diberitakan oleh Suara Surabaya pada September 2009. Kasus kebakaran atap rumbia atau alang-alang terjadi dengan pemicu arus pendek listrik, cuaca panas dan kemudahan terbakar. Bila membuka artikel di internet seputar 'atap alang alang terbakar'... sepertinya selalu ada pemicunya... seperti arus pendek, petasan yang dilempar... tapi bukan dari panas langsung membakar materialnya...
Bila material ini disentuh bagian bawahnya, material memang bawahnya dingin (tidak panas) untuk material daun tebu ini. Sepertinya kita tidak harus berhenti memakai material ini karena takut terbakar... Barangkali terdapat penyelesaian arsitekturalnya... misalnya: tumbuhkan pohon peneduh disekitar atap alang2... he he
Bila material ini disentuh bagian bawahnya, material memang bawahnya dingin (tidak panas) untuk material daun tebu ini. Sepertinya kita tidak harus berhenti memakai material ini karena takut terbakar... Barangkali terdapat penyelesaian arsitekturalnya... misalnya: tumbuhkan pohon peneduh disekitar atap alang2... he he
________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2010 astudio Indonesia.
All rights reserved.
No comments:
Post a Comment