astudioarchitect.com Dewasa ini bambu banyak dipakai sebagai bahan bangunan, seiring dengan makin mahalnya kayu dan besi. Meskipun dianggap sebagai material murah yang kurang bergengsi, bambu ternyata menyimpan banyak potensi sebagai bahan bangunan misalnya material untuk tambahan pada rumah tinggal dan sebagainya, berdasarkan penelitian para ahli, bambu ternyata bisa dipakai untuk bangunan dengan kualitas material melebihi baja dalam beberapa aspek. Artikel ini dibuat berdasarkan seminar Profesor Morisco, seorang ahli dari Yogyakarta yang mendalami tentang bambu.
Picture source: Flickr, with CC lisence.
Selama ini sambungan bambu yang umum digunakan adalah menggunakan tali ijuk untuk sambungannya, padahal bila dibuat dengan lebih canggih misalnya menggunakan baut maka akan menjadi sesuatu yang lebih baik.
on Flickr, under CC lisence.
Hutan merupakan kebutuhan agar disehatkan kebali dengan menghentikan penebangan, memelihara hutan agar kembali hijau, dengan demikian kita perlu mengganti kayu dan menggantinya dengan bahan pengganti kayu, dimana kita mencari tanaman yang cepat tumbuh, misalnya bambu.Bambu adalah tanaman untuk konstruksi yang paling cepat tumbuh, dimana bahan ini adalah bahan terbaharui dan murah.
Cycle penanaman adalah 3 tahun dengan tidak terlalu sulit untuk ditanam dimana bambu bisa memperbaharui diri melalui tunas. Bambu mudah ditanam di lahan basah maupun kering. Bambu juga bisa ditebang setiap tahun tanpa merusakkan hutan, dalam umur 3 tahun kualitas bambu sudah baik dan memenui persyaratan sebagai bahan bangunan. Dengan menanam bambu memiliki lebih bahnyak harapan. “Bambu mempunyai sifat mekanik yang sangat baik”, merupakan kualitas bambu yang paling mencengangkan.
on Flickr, under CC lisence.
Hutan merupakan kebutuhan agar disehatkan kebali dengan menghentikan penebangan, memelihara hutan agar kembali hijau, dengan demikian kita perlu mengganti kayu dan menggantinya dengan bahan pengganti kayu, dimana kita mencari tanaman yang cepat tumbuh, misalnya bambu.Bambu adalah tanaman untuk konstruksi yang paling cepat tumbuh, dimana bahan ini adalah bahan terbaharui dan murah.
Cycle penanaman adalah 3 tahun dengan tidak terlalu sulit untuk ditanam dimana bambu bisa memperbaharui diri melalui tunas. Bambu mudah ditanam di lahan basah maupun kering. Bambu juga bisa ditebang setiap tahun tanpa merusakkan hutan, dalam umur 3 tahun kualitas bambu sudah baik dan memenui persyaratan sebagai bahan bangunan. Dengan menanam bambu memiliki lebih bahnyak harapan. “Bambu mempunyai sifat mekanik yang sangat baik”, merupakan kualitas bambu yang paling mencengangkan.
design by Morisco, on Flickr under CC lisence.
Budidaya bambu petung.
Tanpa memikirkan budidaya, bambu juga akan habis. Tanaman bambu yang ada saat ini hanya warisan dari nenek moyang. Lahan berkurang karena dipakai untuk perumahan. Pada jaman pak Harto, bambu dianggap dan dikatakan sebagai tanaman yang kotor dan tidak sehat.
Semua generasi bambu sebaiknya ditananam dalam 3-2-1 tahun, dengan 6-8 batang bambu yang seumur, dimana satu rumpun terdapat 24-32 batang bambu
satu hektar lahan dapat ditanam 250 rumpun bambu petung, satu rumpun bisa menghasilkan 8 batang per tahun.
Satu hektar bisa menghasilkan 2000 batang per tahun.
Petani kurang tertarik untuk menanam bambu petung meskipun terdapat potensi, sehingga menurut Prof Morisco seharusnya pemerintah yang menjadi pelopor untuk budidaya ini.
Ketahanan bambu cukup tinggi, bahkan dibakar hingga habis, bambu masih bisa tumbuh lagi tunasnya. Beberapa peluang usaha dari bambu terbuka sangat luas. Seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap green building, bambu termasuk material yang paling diminati untuk pagar bangunan. Peluang usaha juga termasuk pembuatan gazebo untuk pasaran ekspor. Satu gazebo nilainya bisa mencapai 70-90 juta rupiah. Hal ini menjadi nilai tambah yang sangat tinggi. Pangkal bambu juga bisa dipakai untuk kerajinan, alat musik (angklung), hiasan, mebel seperti tempat tidur dan sofa.
Segala yang dibuat dari bambu perlu diawetkan. Kendala dari penggunaan bambu adalah kesan bahwa rumah bambu adalah rumah orang miskin. Bambu juga perlu diawetkan, dimana teknologinya tidak dimiliki banyak produsen bambu.
--------------------------------
Untuk melengkapi artikel ini, saya memilihkan buku karangan Heinz Frick yang bisa memperluas wawasan kita tentang bambu sebagai material bangunan:
________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2010 astudio Indonesia.
All rights reserved.
No comments:
Post a Comment