Pipa yang digunakan juga harus tahan terhadap karat, kebocoran, dan hal lain yang bisa mengakibatkan kualitas air berkurang, atau pemborosan pemakaian air. Saluran air sebaiknya diusahakan sependek mungkin agar dapat menghemat energi dan bahan. Misalnya saluran air panas, harus diusahakan dekat dari mesin pemanasnya.
Saluran air juga diusahakan agar tidak berbelok-belok agar aliran air lancar, terutama untuk saluran air kotor (grey water, yaitu air yang berasal dari bak cuci, air bekas mandi, dan sebagainya), serta paling penting untuk saluran air sangat kotor (black water, yaitu saluran dari closet atau WC). Saluran air bersih (PDAM) biasanya sangat lancar sehingga pipa bisa dibuat berbelok-belok sepanjang dinding. Namun saluran air kotor harus diusahakan tidak punya sudut.
Saluran grey water dari bekas air mandi, bekas bak cuci piring, washtafel, dan sebagainya seharusnya diolah lebih dulu sebelum dibuang ke saluran kota dengan memakai penangkap lemak, yaitu semacam bak yang menampung lemak dan dibersihkan secara berkala. Black water diolah dengan septic tank agar air terurai menjadi lebih ramah lingkungan. Sekarang ada juga sistem septic tank yang dapat dibeli dan diletakkan di area rumah dengan sistem yang baik.
Setelah air diolah, baru bisa ditampung dalam sumur resapan. Sumur ini meresapkan kembali air olahan ke dalam tanah. Perlu diketahui bahwa air resapan ini masih mengandung mineral bahkan bahan yang dapat membahayakan kesehatan, karena itu harus dijauhkan dari sumur air bersih untuk konsumsi air minum. Bila kita menggunakan air sumur untuk minum, sebaiknya kita menggunakan water purifier atau penjernih air yang dapat menghilangkan zat-zat berbahaya dari air tanah.
(artikel ini akan dilanjutkan dengan pembahasan tentang penataan kamar mandi dan perencanaan air selanjutnya)
________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.
No comments:
Post a Comment