[buku interior] astudioarchitect.com Buku desain arsitektur dengan gambar sketsa tangan yang cukup banyak memang agak jarang ditemukan dewasa ini, mengingat sebagian besar arsitek dan desainer interior lebih banyak menggunakan foto dan gambar komputer untuk menyajikan desain dalam bahasan buku. Buku yang ditulis oleh Agung Budi Sardjono ini merupakan salah satu buku dengan sketsa tangan penulisnya yang sangat menarik. Mengupas tentang bagaimana menyiasati ruangan yang mungil agar terlihat elegan dan praktis melalui desain yang baik.
Mengingat sebagian besar rumah saat ini dibangun diatas lahan terbatas, maka buku-buku semacam ini dapat membantu kita untuk mereka-reka bagaimana desain interior maupun arsitektur yang sesuai untuk sebuah rumah mungil dan ruang-ruang sempit. Berikut ini kutipan dari buku tersebut:
Kutipan: Bila merencanakan sebuah rumah tinggal, termasuk hal paling utama yang kita lakukan adalah merencanakan ruang-ruang apa saja yang akan ada didalam rumah tersebut. Terdapat beberapa macam ruang yang biasanya ada dan sering digunakan dalam rumah-rumah tinggal di Indonesia. Semua ruang ini memiliki fungsi khusus. Ruang- ruang ini sebenarnya sudah terlalu sering kita kenal, misalnya ruang tamu, ruang keluarga, ruang dapur, dan sebagainya. Dalam beberapa desain seperti rumah toko (ruko) atau rumah kantor (rukan), terdapat tambahan ruang seperti toko dan kantor.
Rumah-rumah masyarakat menengah ke bawah pada saat ini umumnya mempunyai luasan kurang dan 100 m2 dengan luas kavling hingga 200 m2. Sementara rumah dengan luasan lebih dan 100 m2 sudah dianggap sebagai rumah mewah yang untuk membangun dan merawatnya memenlukan biaya ekstra yang tidak sedikit.
Tata ruang rumah dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok ruang publik, ruang privat, dan ruang servis. Ruang publik terdiri dan teras depan dan ruang tamu. Ruang privat terdiri dan ruang-ruang tidur ruang makan, dan ruang keluarga. Sementara ruang servis terdiri dan dapur dan kamar mandi. Semakin tinggi kemampuan perekonomian keluarga maka semakin meningkat pula tuntutan penyediaan ruang untuk menampung masing-masing kegiatan secara khusus. Hal ini menyebabkan luasan rumah menjadi berkembang. Namuri, di sisi lain pertimbangan efisiensi dan keterbatasan yang memaksa penghuni mencari solusi tata ruang yang simpel, tetapi dapat menampung bermacam-macam kegiatan yang berlangsung di rumah dengan kualitas tetap terjaga.
________________________________________________
by Probo Hindarto
ENGLISH VERSION: Dealing with small space at home
Books with a lot of manual handsfree drawing are a little less common nowadays, given that most architects and interior designers more use of photographs and computer images to present the design in a book discussion. Books written by this Sardjono Budi Agung is one of his sketch book with a very interesting writer. Of how little room trick to make it look elegant and practical with a good design.
Since most homes now built over a limited area, the books of this kind can help us to concoct what interior and architectural design that is suitable for a small house and small spaces. Here is an excerpt from the book:
Excerpt: When planning a home stay, including the most important thing we do is plan what rooms are going there in the house. There are several kinds of space that is usually there and is often used in homes in Indonesia. All these rooms have a special function. These spaces is already too often we are familiar, such as living room, family room, kitchen room, and so on. In some designs such as the home store (shop) or home office (shophouse), there is additional room such as shops and offices.
Public houses in the middle to lower today generally have less area and 100 m2 with spacious lots up to 200 m2. While home with more width and 100 m 2 was considered a luxury home to build and care memenlukan extra cost is not small.
Spatial housing can be divided into three groups, namely the public space, private space, and room service. Public space and made the front porch and living room. Comprises private and sleeping rooms dining room and family room. While the service room and the kitchen and made the bathroom. The higher the ability of the family economy is also increasing demand for space to accommodate the provision of each particular activity. This causes the area of the house to be developed. But, on the other side of efficiency considerations and limitations that forced residents to find solutions of simple layout, but can accommodate a variety of activities that took place at home with the quality maintained.
________________________
By Probo Hindarto
© Copyright 2009 astudio Indonesia. All rights reserved.
Disclaimer:
Preview buku ini disediakan oleh Google Books. Tujuan display dalam blog ini adalah membantu penulis dan penerbit memasarkan bukunya. Astudio tidak men-scan ataupun membuat file derivatif dari buku yang bersangkutan.
No comments:
Post a Comment