Sekarang ini, alam dapat dihadirkan ke dalam rumah tinggal dengan berbagai cara. Bila kita hidup di kota besar dengan masalah tidak memiliki cukup lahan untuk taman, kita bisa membuat taman vertikal. Jenis taman ini cukup populer terutama untuk daerah tropis karena permeabilitas nya yang dapat berpadu secara serasi dengan udara tropis.
Ini adalah bangunan dengan nama Harmonia 57 yang dirancang oleh arsitek dari Italia yaitu Triptyque. Secara sepintas bangunan ini dibuat dari beton yang diberi pori-pori dengan tanaman diantaranya. Sistem penyiraman dilakukan dengan sistem kabut. Sistem ini bekerja melalui pipa-pipa yang menyemprot air ke tanaman di permukaan dinding.
Di Indonesia, kita mengenal salah satu arsitek kenamaan yang banyak menghadirkan dinding tanaman dalam desain rumah yang dibuatnya. Beliau adalah Adi Purnomo atau pak Mamo. Dalam konsep Adi Purnomo yang kadang agak sulit dipahami oleh sebagian orang, hadirnya dinding tanaman menjadi bagian integral dari desainnya, dimana banyak rancangannya menjadi pembuka wacana untuk konsep arsitektur bangunan yang hijau.
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.
Tampilan rumah ini terlihat unik karena adanya tanaman di permukaan dindingnya, demikian pula dengan pipa-pipa yang diatur seperti sebuah atraksi menarik, apalagi dengan semprotan airnya. Secara umum bangunan ini menjadi contoh bahwa tanpa lahan pun taman bisa berada di dinding bangunan.
Di Indonesia, kita mengenal salah satu arsitek kenamaan yang banyak menghadirkan dinding tanaman dalam desain rumah yang dibuatnya. Beliau adalah Adi Purnomo atau pak Mamo. Dalam konsep Adi Purnomo yang kadang agak sulit dipahami oleh sebagian orang, hadirnya dinding tanaman menjadi bagian integral dari desainnya, dimana banyak rancangannya menjadi pembuka wacana untuk konsep arsitektur bangunan yang hijau.
via Dezeen
________________________________________________
by Probo Hindarto© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.
No comments:
Post a Comment