catatan Probo Hindarto: Untuk edisi hari Sabtu ini, koran Kontan mewawancarai saya.
18 Desember 2007 -
Seperti apa kebutuhan tangga di rumah saat ini mengingat semakin mahalnya tanah, orang cenderung mengembangkan rumahnya ke atas?
Ya, sepertinya pertanyaan ini sudah menjawab dirinya sendiri. Rumah-rumah di masa depan akan lebih banyak yang bertingkat, karena lahan yang semakin berkurang dan mahal. Rumah-rumah tidak lagi dikembangkan secara horizontal, namun lebih secara vertikal. Tangga akan menjadi elemen vital dalam rumah tinggal karena keberadaanya boleh dikatakan cukup menyita ruang dalam rumah-rumah yang sempit, karena itu perencanaan tangga jelas merupakan hal yang sangat penting dipikirkan dalam proses mendesain rumah.
Ada berapa jenis dan bentuk tangga yang biasa digunakan di rumah-rumah?
Jenis tangga ada bermacam-macam, sebenarnya fungsinya utamanya adalah sebagai alat naik turun antar lantai. Jenis tangga semakin beragam dan tidak lagi dipilah berdasarkan jenis=jenisnya, namun lebih pada inovasi bentuk tangga. Ada tangga yang denahnya berbentuk U, L, dan sebagainya. Tangga juga ada yang berdenah melingkar, seperti tangga-tangga di bangunan istana di Eropa. Ada pula tangga yang sekedar dipakai untuk naik turun saja, seperti tangga putar, tangga monyet, dan sebagainya. Tangga yang sesuai untuk dalam rumah biasanya tangga dengan bentuk yang menarik dan dapat menunjang estetika dalam rumah.
Apa penggunaan tangga ini paling banyak digemari tangga yang seperti apa?
Tangga U dan tangga L cukup banyak digunakan untuk rumah-rumah tinggal. Pertimbangannya, tangga jenis ini dapat dipadukan dengan baik dengan denah rumah yang pada umumnya memiliki bentuk2 segi empat. Lain dengan tangga melingkar, yang denahnya bundar, untuk meletakkan tangga semacam ini dalam rumah tinggal, perlu trik khusus, misalnya dengan membuat tangga berdiri sendiri pada ruangan yang cukup luas.
Trennya tahun ini seperti apa, dan kira-kira tahun depan seperti apa?
Tren tangga yang digemari tahun ini adalah tangga bentuk sederhana yang sesuai dengan gaya minimalis modern. Tangga sederhana bukan berarti tangga yang apa adanya, karena material yang digunakan untuk tangga bisa menjadi perhatian dan unsur menarik dari tangga, misalnya tangga dari kayu, tangga dari batuan, atau keramik2 unik yang makin banyak beredar. Tren tahun depan saya pikir masih cukup sama dengan tahun ini, karena kelihatannya tren rumah modern minimalis masih menjadi tren yang cukup digemari hingga akhir tahun ini, jadi kemungkinan besar tren tahun depan masih sama 'iklimnya' seperti tahun ini.
Tangga diluar, bergaya arsitektur Mediterania
Foto: Dok www.astudio.id.or.id
Ada berapa macam bahan yang biasa digunakan untuk tangga?
Macam-macam. Untuk konstruksi tangga, yang lazim digunakan adalah konstruksi beton bertulang, karena konstruksi ini cukup sesuai dan mudah dikombinasikan dengan konstruksi beton bertulang yang banyak digunakan di Indonesia pada umumnya, Jawa, Sumatera dan daerah lain dimana distribusi semen sudah bagus pada khususnya. Selain itu ada juga tangga-tangga dengan konstruksi kayu, konstruksi baja, dimana bahan utama konstruksinya tentu saja kayu atau baja. Untuk anak tangga, biasanya dilapis dengan material pelapis seperti keramik, kayu, bahkan kaca, atau juga dibiarkan 'telanjang' dengan material beton ekspos.
Bagaimana cara memilih bahan dan jenis tangga yang sesuai dengan bentuk dan konsep rumah kita?
Pertama kita lihat dahulu dari segi konstruksi, kira-kira konstruksi jenis apa yang paling sesuai, apakah beton bertulang, kayu, baja atau lainnya. Sesuaikan dengan material bangunan apa yang paling banyak digunakan untuk rumah Anda. Apakah rumah Anda paling banyak menggunakan konstruksi kayu? atau beton bertulang?
Selanjutnya tipe tangga seperti apa yang sesuai untuk rumah kita? Apakah tangga yang paling sesuai adalah tangga berbentuk U atau L, atau tangga melingkar. Letakkan tangga pada area yang paling sesuai dan mudah dijangkau dari ruang-ruang di seluruh rumah.
Lihat pula dari sisi estetika tangga, bahan penutup apa yang paling sesuai untuk anak tangganya? Anak tangga bisa ditutup dengan keramik, kayu, atau bahan lainnya. Sesuaikan warna bahan dengan estetika dalam ruangan. Sesuaikah bila anak tangga diberi penutup dari bahan kayu? Atau keramik? Atau keramik dengan motif kayu?
Sesuaikan pula dengan gaya arsitektur rumah tinggal kita. Rumah tinggal dengan gaya modern tentunya kurang sesuai bila diberi jenis tangga yang banyak ornamen atau hiasannya seperti pada gaya klasik. Demikian pula dengan gaya klasik, sesuakan ornamen atau hiasan pada railing tangganya sesuai dengan kebutuhan dan estetika/keindahan yang diinginkan.
Kalau rumah minimalis yang banyak dipakai orang sekarang ini cocoknya pakai tangga seperti apa?
Tangga untuk rumah dengan gaya jenis modern ini biasanya tangga yang sederhana, dari bahan beton bertulang dengan tanpa hiasan seperti tangga klasik. Tangga ini didesain dengan mengutamakan kesederhanaan bentuk dan fungsi yang kuat, serta memiliki kontribusi untuk estetika ruangan, karena unsur garis-garis dari railing tangga, pengaman tangga yang dibuat dari besi atau kayu dapat menambah keindahan ruangan. Jangan memaksakan tangga berornamentasi seperti tangga bergaya klasik untuk tangga rumah minimalis, karena tidak akan sesuai.
Biasanya permintaan konsumen itu seperti apa, misalnya mereka perlu tangga dengan jumlah anak tangga ganjil atau misalnya bergantung pada fengshui?
Betul, orang-orang yang mempercayai Feng Shui biasanya meminta tangga mereka dengan perhitungan khusus, arah hadap khusus, letak khusus dan hal-hal lain yang dipertimbangkan seperti hubungannya dengan pintu-pintu kamar, dan sebagainya. Bagi mereka yang tidak memakai Feng Shui, kebanyakan tidak mempermasalahkan letak tangga, sepanjang tangga itu secara fungsional cukup baik.
Biasanya, penempatan tangga di sebelah mana dari rumah?
Tangga biasanya ditempatkan di area yang cukup mudah dicapai melalui ruang-ruang dalam rumah. Karena itu paling banyak ditempatkan di area ruang keluarga, dimana menjadi area sirkulasi paling banyak dilalui dalam rumah. Ada pula tangga yang ditempatkan di area khusus seperti di sekitar area service, area cuci dan tempat jemur, area belakang rumah agar memiliki akses ke lantai atas, dan sebagainya. Pada dasarnya, penempatan tangga haruslah sesuai kebutuhan, luas rumah, dan sebagainya. Rumah yang cukup luas tentunya membutuhkan tangga lebih banyak, usahakan agar jarak antar tangga tidak lebih dari 15 hingga 20 meter. Pada rumah-rumah yang sangat besar, tangga lebih dari dua sangat mungkin harus ada, agar sirkulasi naik-turun dalam rumah tetap nyaman.
Tangga berbahan konstruksi beton bertulang, dengan kombinasi railing besi dan kaca
Foto: Dok www.astudio.id.or.id
Apa saja yang harus diperhatikan untuk meletakkan tangga?
Tentu saja kemudahan akses. Letakkan tangga ditempat yang paling mudah dijangkau. Tujuannya agar tangga bisa digunakan semaksimal mungkin bagi penghuni rumah. Letakkan tangga juga ditempat-tempat yang lain, agar bila ruangan utama sedang dipakai, penghuni masih bisa naik turun dari tangga lain di area lain dalam rumah. Tangga juga harus berfungsi dengan baik sebagai sarana evakuasi bila terjadi musibah, seperti gempa, atau kebakaran, bahkan tsunami. Gunakan bentuk tangga yang mudah digunakan dan tidak mudah membuat orang terpeleset, atau sulit naik tangga. Tujuannya tentunya agar rumah kita makin nyaman ditinggali dan aman, mudah digunakan oleh penghuni dari segala umur, dari anak2 hingga manula.
Apa fengshui juga penting untuk peletakan tangga? Atau orang-orang sekarang lebih mengutamakan fungsi atau estetika peletakan?
Dari pengalaman mendesain rumah-rumah tinggal, Feng Shui sangat penting bagi mereka yang mempercayai Feng Shui, karena hal ini berpengaruh pada cara mereka hidup dan berkeyakinan. Bagi mereka yang menggunakan Feng Shui, hal seperti ini sangat-sangat penting sehingga harus diperhatikan dan diaplikasikan dalam desain tangga.
Bagi mereka yang tidak memakai Feng Shui, permintaan letak tangga, jumlah anak tangga, tinggi tangga dan sebagainya lebih didasarkan pada fungsi tangga tersebut, dan tidak begitu masalah bila tidak memakai prinsip Feng Shui.
Jadi pada dasarnya kembali lagi pada pengguna rancangan rumah atau tangga tersebut, penting tidaknya memakai aturan Feng Shui, atau aturan lain seperti petungan Jawa. Dengan demikian, dari sisi arsitek, kita bisa menjawab kebutuhan calon penghuni rumah dengan desain yang memadai dan sesuai dengan cara hidup mereka, tentunya yang masih dapat diterima secara akal (Feng Shui memiliki konsep yang cukup bisa diterima secara logis). Rumah bisa menjadi tempat hidup yang sesuai bagi penghuninya.
| What is to be paid attention when deciding where to place stairs? Of course access. Place stairs at easy to reach place or corner, to maximize the use. A stair has to be functioning well when there is catastrophe happening, like earthquake, fire, even tsunami. Use easily used stairs with non slippery material.
| |
______________________________________ DALAM KORAN KONTAN: | ||
Tangga Bukan Sekadar Alat Penghubung di Rumah Dengan lahan yang kian terbatas, tangga dengan konsep minimalis makin menjadi pilihan Wahyu Tri Rahmawati, Abdul Wahid Fauzie
SESUAI fungsinya, tangga memang alat untuk menghubungkan rumah bagian bawah dan lantai atas. Meskipun kelihat?an sepele, memilih dan memasang tangga yang pas menjadi hal yang amat memu?singkan. Apalagi kalau rumah kita tergo?long rumah mungil. Mau memasang tangga dengan posisi miring, ruangan menjadi terasa penuh sesak karena tangga miring umumnya memakan lahan yang lumayan besar. Tapi, bila memutuskan memangkas lahan maka derajat kemiringan tangga bisa membuat masalah bagi penghuni rumah. Salah-salah tangga malah menjadi tak berguna lantaran para penghuninya takut melewatinya. | ||
| ||
POSISI TANGGA Agar Tangga Tak Mengganggu Aktivitas Penghuni Rumah
|
________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.
No comments:
Post a Comment