Saturday, December 13, 2008

Sebuah konsep 'benih' arsitektur dari Brittany Bell, Selandia Baru


Posting ini adalah kelanjutan saya untuk mengulas berbagai website, karya dan lain-lain dalam bahasa Indonesia yang tidak formal dan tidak terlalu teoritis. Kali ini saya mengangkat sebuah desain konsep dari seorang mahasiswi di Victoria, Selandia Baru. Meskipun dia masih mahasiswi, tapi karya 'benih' ini cukup sepadan untuk disejajarkan dengan karya 'benih' dari Zaha Hadid. Lihat karya Zaha Hadid yang bisa dilihat disini.

Brittany Bell, mungkin adalah Zaha Hadid selanjutnya, yang menggabungkan konsep dasar desain miliknya dengan garis-garis desain Zaha Hadid dan Santiago Calatrava. Dalam desain konsep ini dia mengakui akan muncul bibit-bibit dalam desain yang akan dibuat selanjutnya.




Ide dasarnya adalah dari konsep tanaman yang tumbuh dalam kota. Dalam teks Brittany Bell;

Setiap tahun semakin banyak jenis tanaman yang menjadi punah atau hampir punah. The New Zealand pemerintah telah mengusulkan gagasan untuk membuat arsip untuk bibit Pasifik untuk rumah yang aslinya dan melestarikan tanaman mereka untuk generasi masa depan.

Brittany beranggapan bahwa arsitektur masa depan tidak dapat diprediksi, dan karena itu perlu adanya rancangan yang dapat bergerak dan mengikuti alur tanaman dalam menghadapi perubahan lingkungan dan ekosistem. Bentuk dasarnya mengambil dari tulang tanaman 'cytoskeleton'. Dari bentuk dasar ini dapat dikembangkan konsep bangunan yang tanggap terhadap lingkungan dengan tumbuh dan menjalar, seperti menghadapi curah hujan dengan mengadaptasi bentuk-bentuk sayap sebagai perlindungan. Struktur-struktur ini bahkan dapat bergerak untuk mengakomodasi perlindungan tersebut.




________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

No comments:

Post a Comment