Monday, September 29, 2008

review: ruang apartemen sempit seluas 30 meter persegi

Kreativitas bisa menaklukkan ruang dan waktu, seperti ruang yang sangat sempit dari desain ruangan dalam atap yang dibuat oleh Queeste Architecten di Den Haag, Belanda.

Meskipun sempit, penggunaan ruangnya benar-benar efektif dan dibuat sebaik mungkin. Saya sebenarnya beranggapan bahwa desain ini akan jauh lebih baik bila diaplikasikan pada ruang yang sedikit lebih luas dengan dinding yang tidak miring :)

Bayangkan membuat sebuah ruang tidur atau sofa diatap Anda, mencat seluruh dinding dibawah atap itu dengan warna putih agar terlihat lebih luas. Memang menurut saya akhirnya ruang dibawah atap ini jadi terlihat lebih luas dari seharusnya. Dengan luasan 30 meter persegi ditambah 'himpitan' dari sisi-sisi atap yang miring...

Apartemen ini dibuat dengan kelengkapan dapur, kamar mandi, ruang tidur dan kelengkapan lainnya. Digunakan untuk penginapan bagi 2 orang, dan dengan kelengkapan yang menyamai sebuah ruangan hotel yang baik. Seluruh warna didominasi oleh warna putih dan hitam yang memberi kesan modern, dengan pengecualian berupa warna orange untuk sofa customnya.



Jadi buat Anda yang memiliki rumah kecil, misalnya 36 meter persegi, mungkin bisa melihat bahwa ruang apartemen dibawah atap ini, yang mungkin kita pandang adalah ruang 'sisa' dalam rumah kita, bisa digunakan juga bila didesain dengan baik.








via Dezeen

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Sunday, September 28, 2008

Perbedaan arsitek dan kontraktor bangunan

Rumah yang kita idamkan akan segera dibangun. Kita pun sibuk merencanakan proses pembangunan rumah, baik dari segi biaya, material bangunan, menyewa arsitek, kontraktor, mandor, dan tukang, hingga mengurus rencana KPR ke bank. Sebelum memulainya, ada baiknya kita mengetahui perbedaan arsitek dan kontraktor

Banyak orang hanya mengandalkan kontraktor saja mulai dari menggambar desain, hingga pelaksanaannya. Padahal kontraktor saja seringkali tidak cukup, karena banyak kontraktor yang masih belum memiliki semua keahlian yang dibutuhkan.

Artikel ini bukan dalam rangka mengecilkan peran kontraktor, karena peran kontraktor sesungguhnya adalah melakukan kontrak pembangunan, dalam arti pengerjaan pembangunan akan dilaksanakan oleh kontraktor menurut perjanjian kontrak yang disepakati. Tak jarang kita bisa mendapatkan masalah bila membangun dengan kontraktor yang kurang kredibel, namun tak jarang pula kita mendapatkan kontraktor yang benar-benar berusaha menjadi kontraktor yang baik dengan selalu menepati kontrak (setidaknya mengusahakan untuk menepati kontrak). Namun artikel ini lebih kepada peran masing-masing pihak dalam proses membangun. Berikut ini perbedaan arsitek dan kontraktor

Arsitek
Arsitek adalah pihak dimana Anda mendapatkan rancangan desain untuk rumah tinggal Anda. Jangan menyamakan arsitek dengan kontraktor, karena keduanya berbeda baik dari sisi background pendidikan dan keahlian, maupun dari sisi peran yang dijalani dalam proyek. Arsitek membantu Anda membuat perencanaan gambar kerja yang akan dipakai sebagai pedoman Anda, kontraktor maupun tukang saat membangun. Gambar-gambar ini meliputi desain denah rumah, tampak (tampilan), potongan, detail, rencana atap, rencana pondasi, rencana kusen, rencana plumbing, rencana listrik, dan sebagainya.

Kontraktor biasanya bisa membuat perencanaan desain dengan hasil akhir dokumen seperti yang dilakukan oleh arsitek karena biasanya juga memiliki tim arsitek atau arsitek independen dibelakang mereka. Tapi tahukah Anda, bahwa spesialisasi arsitek dapat membantu Anda menghadirkan rumah tinggal yang paling sesuai bagi Anda dan keluarga, menurut hasil komunikasi Anda dengan arsitek. Akan lebih baik bila Anda bekerja dengan arsitek yang independen dan tidak terpengaruh oleh kontraktor, keuntungannya adalah karena arsitek independen tidak akan membuat desain yang berdasarkan keuntungan proyek. Karena apabila gambar desain diserahkan kepada kontraktor, ada kemungkinan bahwa gambar akan dibuat berdasarkan keuntungan terbanyak yang bisa diraih oleh sang kontraktor.

Dalam memilih arsitek, usahakan memilih dari arsitek yang telah memiliki pengalaman dan hasil karya yang menurut Anda bagus, bukan sekedar tren saja. Membuat desain yang trendy itu bisa dilakukan semua orang yang mengaku bisa mendesain, tapi membuat desain yang tepat guna, itu merupakan hal yang dimiliki arsitek yang memiliki pengalaman dan cara pandang lebih matang dari cara mendesain. Maka Anda tidak harus heran bahwa ada orang-orang yang berani membayar mahal untuk arsitek (dengan sebuah reputasi), sementara ada orang lain yang menganggap arsitek hanya seorang tukang gambar.

Kontraktor
Kontraktor sebagai pihak yang melaksanakan proses pembangunan, adalah pihak yang menterjemahkan desain perencanaan kedalam bangunan nyata di lapangan. Bertanggungjawab untuk memberikan proses kerja berdasarkan kontrak yang sudah dibuat yang menyangkut biaya, lingkup pekerjaan, mutu bangunan, metode pekerjaan, lama waktu pengerjaan, force majeur serta kondisi lainnya.

Kontraktor melalui kontrak kerja diikat oleh hukum serta dapat dituntut apabila tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagaimana tercantum dalam kontrak kerja yang ditandatangani oleh pemilik bangunan dan kontraktor. Apabila Anda memutuskan memakai jasa kontraktor, sebaiknya Anda yakin bahwa kontrak yang diajukan oleh kontraktor sudah Anda baca dan pahami isinya, tanyakan kepada sang kontraktor serta dari sumber-sumber lainnya bila ada yang kurang Anda pahami.

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Wallpaper; pemilihan, pemasangan dan bahan

Jika Anda memutuskan untuk memakai wallpaper untuk rumah Anda, ada baiknya Anda membaca artikel ini untuk mengetahui lebih banyak sebelum Anda datang ke penyedia wallpaper untuk memesan wallpaper di rumah Anda.

Wallpaper pada awalnya adalah kertas yang ditempelkan untuk membuat dekorasi. Saat ini bahan wallpaper sudah sangat beragam seperti bahan kertas, kain, kulit, vinyl, bahkan dari kulit tanaman, daun dan sebagainya. Berbagai macam bahan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Bahan kertas yang disebut 'embossed' adalah bahan kertas bermotif timbul yang dapat dicat. Bahan ini cukup mudah untuk dibersihkan namun kurang bagus untuk dinding yang lembab yang dapat merusak wallpaper itu sendiri.

Bahan kain juga cukup digemari karena memiliki tekstur yang menarik dan dapat menunjang kesan 'homy' sebuah rumah. Tekstur dan polanya dapat menimbulkan kesan lembut untuk ruangan rumah. Jenis ini agak sulit untuk dibersihkan dan sebaiknya digunakan untuk ruangan-ruangan yang tidak banyak debu atau kemungkinan terkena debu kecil, seperti di belakang kabinet TV, atau dibelakang meja foyer. Sebaiknya tidak menggunakan jenis ini untuk area yang sering dilalui seperti area tangga.

Bahan foil atau lapisan logam. Bahan ini digemari bila pemilik menyukai kesan mengkilap. Bahan ini mudah dibersihkan tetapi membutuhkan keahlian khusus dalam pemasangannya.

Bahan Vinyl. Sebagai bahan yang berasal dari plastik, keunggulannya adalah kemudahan membersihkan, dan memiliki tekstur yang banyak macamnya karena mudah dibentuk. Pilihan ini cukup sesuai untuk kamar mandi karena sifatnya yang tahan air. Selain itu juga sangat sesuai untuk daerah dan dinding lembab.

Tentang pemilihan pola dan hiasan walpaper.
Mengingat banyaknya jenis pola dan hiasan wallpaper, akan sangat membantu bila Anda bekerja sama dengan interior designer, agar hasilnya maksimal. Sebagai pedoman pemilihan, berikut ini hal-hal penting untuk diperhatikan;

Warna Wallpaper
Warna menentukan kesan ruangan, misalnya kesan yang diinginkan adalah kesan luas, sebaiknya tidak memilih warna gelap. Pilih dari warna terang. Bila ruangan kecil, jangan memilih wallpaper dengan warna gelap.

Ruangan yang besar bisa 'dikurangi' secara visual dengan menambahkan wallpaper berwarna gelap pada salah satu atau dua dindingnya.

Pola Wallpaper


Garis
Pola garis vertikal akan membuat ruangan tampak lebih tinggi, sedangkan pola horizontal akan membuat ruangan lebih luas.

Besar motif
Besarnya motif memberikan kesan berbeda. Motif yang besar-besar cenderung menjadikan ruangan tampak sempit, karenanya tidak disarankan untuk memilih pola motif yang besar-besar untuk ruangan kecil. Jadi ruang kecil sebaiknya memakai pola motif yang kecil-kecil dan berwarna terang, sedangkan ruangan besar, bisa menggunakan pola yang besar-besar dengan warna gelap.

Untuk pemasangan, biasanya penyedia wallpaper pasti memiliki karyawan untuk membantu Anda menginstall. Bila Anda membeli sendiri dan memutuskan untuk memasangnya sendiri, biasanya wallpaper memiliki perekat seperti stiker. Ada pula wallpaper yang membutuhkan air untuk merekatkannya, dan ada pula wallpaper yang tidak memiliki perekat sama sekali.

Bila Anda mengunjungi toko penyedia wallpaper, Anda bisa menanyakan hal-hal berikut agar lebih jelas bagi Anda:

- Wallpaper apa yang cocok untuk ruangan saya? Misalnya ruang yang luas, sempit, lembab, atau kondisi lainnya.
- Apakah wallpaper ini tahan air?
- Apakah terdapat perekat?
- Apakah tahan noda?
- Dimana sebaiknya wallpaper jenis ini dipasang?
- Berapa lama wallpaper ini tahan dipasang?

Semoga artikel ini membantu Anda menentukan wallpaper terbaik.



________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Friday, September 26, 2008

Prinsip dasar menata ruang interior yang sempit

Kadangkala kita agak bingung dalam menentukan bagaimana mendesain interior sebuah ruangan, apakah itu ruang tamu, ruang tidur, atau ruang makan. Dalam artikel ini dibahas prinsip sebuah rancangan interior. Prinsip dasar desain interior yang baik, pertama adalah mendapatkan perencanaan yang sesuai untuk besar sebuah ruangan. Hal ini berarti kita harus melihat besar ruangan itu, akan sangat baik bila kita berada didalamnya dan merasakan sendiri ruangan itu seperti apa, letak jendelanya dimana, dan sebagainya.


Desain interior bisa berarti warna, pencahayaan, barang-barang yang bisa dan sesuai untuk dimasukkan dalam ruang tersebut, dengan cara merencanakannya terlebih dulu  agar mencapai hasil terbaik.

Bagaimana cara memaksimalkan ruang.
Masalah yang umum dihadapi banyak orang dewasa ini adalah kurangnya lahan, artinya ruang-ruang dalam rumah kebanyakan terasa sempit karena makin sedikitnya lahan. Kadang-kadang, sangat penting untuk lebih memperhatikan bagaimana 'kesan' ketika berada dalam ruangan tersebut, daripada bingung dengan kecilnya ruangan. Artinya daripada disibukkan dengan memikirkan besaran (kecilnya) ruangan, lebih baik menata bagaimana agar ruangan tersebut tampil dengan sebaik mungkin.

Sebagai contoh; ruang dapur bisa dipakai pula untuk ruang makan dan ruang keluarga. Gunakan perabot yang multifungsi sehingga kita bisa memperoleh ruang ekstra karena perabot itu sudah menghemat berbagai keperluan.

Seringkali kita mendapati pada umumnya di tiap rumah selalu ada bagian ruang yang tidak digunakan, apakah itu di koridor, area bawah tangga, dinding yang kosong, atau pojokan ruangan. Dalam hal ini, kita bisa menggunakan imajinasi untuk membebaskan ekspresi dan membuat ruang rumah lebih hidup.

(Picture by Tammy Manet)

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Tuesday, September 23, 2008

Review: Dinding tanaman di rumah Harmonia 57


Sekarang ini, alam dapat dihadirkan ke dalam rumah tinggal dengan berbagai cara. Bila kita hidup di kota besar dengan masalah tidak memiliki cukup lahan untuk taman, kita bisa membuat taman vertikal. Jenis taman ini cukup populer terutama untuk daerah tropis karena permeabilitas nya yang dapat berpadu secara serasi dengan udara tropis.

Ini adalah bangunan dengan nama Harmonia 57 yang dirancang oleh arsitek dari Italia yaitu Triptyque. Secara sepintas bangunan ini dibuat dari beton yang diberi pori-pori dengan tanaman diantaranya. Sistem penyiraman dilakukan dengan sistem kabut.  Sistem ini bekerja melalui pipa-pipa yang menyemprot air ke tanaman di permukaan dinding.

Tampilan rumah ini terlihat unik karena adanya tanaman di permukaan dindingnya, demikian pula dengan pipa-pipa yang diatur seperti sebuah atraksi menarik, apalagi dengan semprotan airnya. Secara umum bangunan ini menjadi contoh bahwa tanpa lahan pun taman bisa berada di dinding bangunan.

Di Indonesia, kita mengenal salah satu arsitek kenamaan yang banyak menghadirkan dinding tanaman dalam desain rumah yang dibuatnya. Beliau adalah Adi Purnomo atau pak Mamo. Dalam konsep Adi Purnomo yang kadang agak sulit dipahami oleh sebagian orang, hadirnya dinding tanaman menjadi bagian integral dari desainnya, dimana banyak rancangannya menjadi pembuka wacana untuk konsep arsitektur bangunan yang hijau.




via Dezeen
________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Making cables becoming aesthetic art

http://bopswave.googlepages.com/indonesiaflag.jpg Bahasa Indonesia
Cable and lamp becoming an art, when made with unique design. If you have a problem to place cable in nicest way on wall, instead of placing cables which 'bothering' at the bottom corner of your wall, why not showing it all?

This idea we can see from the work of Sigurd Lewerentz that can become an example of putting down functional accessory of a room that does not have to ruin the view. Sometimes we find, for example in offices, because lots of cables must be put on floor, it has to be closed with, for example aluminum profiles. If you dare to do this experiment, then cables curve and fold can be an aesthetic element. Well?


















Photo above by Andy Melton Photo below by seier+seier (some rights reserved)
 ________________________________________________

by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Membuat kabel pada dinding menjadi karya seni

http://bopswave.googlepages.com/englishflag.jpg English Version
Kabel dan lampu yang menjadi sebuah seni, bila dibuat dengan desain yang unik. Misalnya Anda punya masalah untuk menempatkan kabel pada dinding yang lumayan luas, selain menempatkan kabel-kabel yang 'mengganggu' di bagian bawah dinding yang berbatasan dengan lantai, mengapa tidak memperlihatkannya sekalian?

Ide ini bisa kita lihat melalui karya Sigurd Lewerentz ini bisa menjadi contoh; bahwa meletakkan aksesori fungsional sebuah ruangan tidak harus menjadi sesuatu yang merusak pemandangan. Kadang kita melihat, misalnya di kantor atau warnet, karena banyaknya kabel yang harus diletakkan dibawah lantai, hingga harus ditutupi, misalnya dengan baha profil aluminum.




















Bila Anda berani bereksperimen, maka lipatan dan lengkungan kabel bisa menjadi elemen dekorasi ruangan. Bagaimana? Selamat mencoba.

Photo above by Andy Melton Photo below by seier+seier (some rights reserved)

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Solar energy for household purposes

http://bopswave.googlepages.com/indonesiaflag.jpg Bahasa Indonesia
You must have heard a lot about  Photovoltaic energy source. This system generates sunshine into electrical energy. Conceived as a new and friendly source of energy that does not produce air pollution, this power generator represent considerable choice due to attenuate oil supply.
(photo by Mike Spasoff, under CC license)

Unhappily this system price is still high, because the equipments especially the solar cell still has to be delivered from outside country (from outside Indonesia). The amount of enerty is yielded from the width of the panel area. It means if the panel is small, it will just yield small amount of energy. The use of this energy source is less beneficial compared to the use of ordinary electric source or diesel, reckoned by the expense of yielded electrics amount (Mr. Priyadi calculate it here, though he uses foreign standard of solar cell electric calculation). As a result; solar energy become less popular choice among Indonesians.

Nevertheless, choosing solar cell energy source has an advantage which is not available from conventional energy source (from fuel), because this energy source does not generate pollution. If you have the ability to make this power source as alternative, consider the followings;

  • This energy source is environmentally friendly
  • It does not generate pollution
  • it does not consume oil
  • it can be placed in any location that is difficult to be reached by the network of power supply
  • it has the flexibility to be placed in roof or separate place using pillar
  • Electric energy can be stored in battery
(Photo by Richard Masoner, under CC license)

One example of solar cell supplier in Indonesia, is a company selling solar cell for household purpose, http://www.anekasurya.com who offer price about 5 millions rupiahs for a package of electric panels accompanied by various supporting equipments like converter unit from DC to AC, battery, MCB, lamp, et cetera. All of this package can be installed for household purpose for 100 till 2000 WH per day, which can be used for lamp, radio, tape and TV.

The government ought to improve research into development of solar cell energy so that price of the system can be decreased and enjoyed by more people. The important of solar energy cell as alternative source of energy is because oil supply will be attenuating in years ahead.


________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Monday, September 22, 2008

Sumber energi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk rumah tinggal

http://bopswave.googlepages.com/englishflag.jpg English Version
Pernah mendengar 'Pembangkit Listrik Tenaga Surya' atau yang lazim disebut dalam bahasa 'sononya' sebagai Solar Cell atau Photo Voltaic cell? Sistem ini adalah pembangkit yang menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi utamanya. Disebut sebagai energi terbarukan yang ramah lingkungan karena tidak membuat polusi udara, pembangkit listrik ini merupakan pilihan yang bisa dipertimbangkan mengingat pasokan minyak di Indonesia semakin menipis.
(photo by Mike Spasoff, under CC license)

Sayangnya harga sistem ini masih tinggi, karena peralatan terutama solar cell-nya masih harus didatangkan dari luar negeri. Daya yang dihasilkan beragam dan besaran daya ini biasanya juga dihasilkan dari bidang panel yang lebih luas. Artinya bila panel kecil, maka listrik yang dihasilkan juga kecil. Penggunaan solar cell juga kurang menguntungkan dibandingkan menggunakan listrik biasa atau diesel, dihitung dari sisi biaya pengadaan dan jumlah listrik yang dihasilkan (Pak Priyadi menghitungnya disini, meskipun menggunakan standar solar cell yang dipakai di negara maju). Akibatnya; listrik tenaga surya merupakan pilihan yang kurang populer.

Meskipun demikian, pilihan menggunakan listrik tenaga surya memiliki keuntungan yang tidak dimiliki sumber energi konvensional (berbahan BBM), karena sumber energi ini tidak menimbulkan polusi. Bagi Anda yang memiliki kemampuan untuk meng-ada-kan fasilitas pembangkit listrik ini dirumah Anda, silahkan pertimbangkan hal-hal berikut;

  • Listrik tenaga surya sangat ramah lingkungan
  • Tidak menimbulkan polusi
  • tidak mengkonsumsi bahan bakar BBM
  • dapat ditempatkan di lokasi yang sulit dijangkau jaringan listrik PLN
  • dapat secara fleksibel ditempatkan di atap rumah atau tempat lain yang terpisah dengan menggunakan tiang
  • energi listrik dapat disimpan dalam baterai
(Photo by Richard Masoner, under CC license)
Salah satu contoh penyedia solar cell, dalam salah satu website perusahaan yang menjual solar cell untuk keperluan rumah tangga maupun yang lebih besar dari itu, http://www.anekasurya.com menawarkan harga sekitar 5 jutaan untuk paket panel listrik dengan disertai berbagai peralatan pendukung seperti unit inverter DC ke AC, baterai, MCB, lampu dan sebagainya. Solar cell dan seluruh paket ini dapat diinstall untuk keperluan rumah tangga dengan kisaran kebutuhan listrik antara 100 hingga 2000 Wh per hari, yang dapat digunakan untuk lampu, radio, tape, dan TV.

Meskipun saya belum bisa berharap, pemerintah seharusnya dapat meningkatkan atau melakukan riset pengembangan solar cell agar harga pembangkit menurun dan dapat dinikmati lebih banyak orang. Pentingnya energi alternatif adalah karena makin menipisnya dan mahalnya harga minyak sebagai sumber ennergi utama saat ini.


________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Tentang Probo Hindarto dan astudio


astudio adalah biro arsitek yang berdiri pada Maret 2005. Misi kami adalah mendesain bangunan-bangunan yang dibutuhkan masyarakat seperti rumah tinggal, kantor, ruko, dan sebagainya. Kami juga dapat menjadi bagian dari tim arsitek yang lebih besar untuk proyek yang lebih besar pula, seperti spa, pusat perbelanjaan, taman ria, kantor sewa, dan sebagainya.

Kebanyakan desain kami adalah rumah tinggal berbagai tipe. Secara pribadi, nama saya adalah Probo Hindarto, saya adalah arsitek yang ’selalu turut serta’ dalam desain-desain di astudio. Dalam hal ini saya dibantu beberapa orang yaitu teman2 yang bersama-sama merintis konsultan desain ini. Workshop saya adalah sebuah workshop kecil, dimana sebenarnya saya kadang bekerja disana dengan rekan kerja, kadang diluar dengan laptop saya, bekerja diluar saya rasa dapat memberikan inspirasi lebih banyak dan saya dapat berdiskusi dengan teman-teman saya sesama arsitek.


gambar kiri: saya sedang berkunjung ke salah satu bangunan candi. Saya sangat menyukai candi :)


Tentang mendesain bangunan, setiap klien adalah unik, dan kadang dalam proses sebuah karya hadir dibutuhkan waktu agar proses desain menjadi maksimal. Proses konsultasi biasanya berulang-ulang hingga desain mencapai taraf tertinggi dari segi kenyamanan, kesehatan bangunan dan sebagainya.

rumah probo

diatas adalah gambar salah satu desain yang saya kerjakan di astudio.

Saya selalu berusaha menghadirkan iklim desain yang baik, dimana arsitek dan klien adalah sahabat yang bertukar-pikiran tentang desain. Tidak ada desain yang bisa dicapai dengan terburu-buru, sehingga sering saya mencoba meyakinkan klien bahwa desain yang baik adalah desain yang matang, bukan desain yang sekedar ‘bagus’.
Selain itu, saya juga menulis buku, antara lain;
  • buku ‘Inspirasi Rumah Sehat di Perkotaan’
  • buku ‘Warna untuk Desain Interior’
  • buku ‘Rumah bergaya Arsitektur Mediterania dan Klasik’
buku rumah sehat   buku warna untuk desain interior   buku rumah mediterania dan klasik

Diatas adalah cover buku-buku hasil tulisan saya yang dapat Anda temui di toko-toko buku seperti Gramedia, Toga Mas, Kharisma, Gunung Agung, dan sebagainya. Selain itu sebenarnya saya juga menulis buku tentang tutorial komputer.
semua buku itu dan buku-buku selanjutnya yang ingin saya tulis adalah wujud dari keinginan saya untuk menjadi arsitek yang baik, sekaligus memberikan wacana arsitektur rumah tinggal yang lengkap bagi seluruh pembaca sekalian. Sehingga, tidak saya saja yang berkembang, para pembaca juga semakin mengerti lebih jauh tentang rumah tinggal.



Memang saya seorang laki-laki, dan pendekatan perancangan saya lebih kepada desain eksterior sebagai ‘framing’ dari sebuah rumah. Namun desain interior saya juga tidak kalah banyaknya dan saya selalu berusaha belajar terus dari setiap desain yang saya buat, selain itu desain saya dapat menyentuh baik sisi ‘kuat’ dan ‘lembut’ dari karakter desain saya. Dalam website www.astudio.id.or.id dapat Anda temukan lebih banyak karya-karya desain saya dan teman-teman di astudio.

Semoga website ini dapat memberikan manfaat bagi Anda, saya dan seluruh pengunjung weblog astudio sekalian. Salam dari saya dan terimakasih…. :D


________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Konsultasi rumah gratis: Desain rumah tinggal tipe 66 Luas lahan: 8 x 15 m2

Pertanyaan di konsultasi gratis:
Nama: FX Dony Kurniawan, Email: doonie_208@hotmail.com, Alamat: Jl Cempaka No 34b Deresan , Yg, Jenis Konsultasi: konsultasiMedia
Pertanyaan: saya pingin membangun rumah satu lantai aja
ada garasi, Ruang tamu, Ruang keluarga, kamartidur utama, kamar tidur ank, kmr tidur tamu, kamr tidur pembantu, dapur, dan taman
Luas tanah 120M2.Lebar depan 8 M


Jawaban:


Dear pak FX Dony Kurniawan,
Terimakasih atas pertanyaannya. Lahan yang Bapak miliki termasuk lahan yang luas. Pembagian ruang yang saya lakukan adalah membuat ruang-ruang kamar tidur berjajar di satu sisi, sedangkan sisi lainnya dipakai untuk ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan dan dapur.







Dibelakang masih terdapat ruang tidur tamu yang Bapak inginkan. Saran saya, taman belakang usahakan tetap ada (tidak digunakan sebagai ruangan), karena penting sekali untuk menjaga sirkulasi udara dalam rumah tetap sehat. Penampilan rumah dengan gaya minimalis sederhana yang cukup tren saat ini. Saya ucapkan selamat membangun.

Salam
Probo Hindarto

Lihat salah satu koran yang memuat konsultasi ini klik gambar koran dibawah ini:
 Free Image Hosting at www.ImageShack.us

Pertanyaan dan Jawaban ini sudah dimuat di berbagai koran di Indonesia yang terhubung dengan PERSDA: sebuah grup Kompas Gramedia. Desain ini dibuat dengan teknologi dan desain sederhana. Bila Anda tertarik, bisa berkonsultasi dengan astudio untuk meningkatkan desain ini.

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Sunday, September 21, 2008

"Utopia Tanah dan Air", konsep kota-kota masa depan 20 tahun dari sekarang

http://bopswave.googlepages.com/englishflag.jpg English Version
Ini sebenarnya pemikiran saya yang saya presentasikan dalam seminar yang diadakan oleh Holcim dan SAMM (Spirit Arsitek Muda Malang) tentang sustainable construction pada Nopember 2007. Saya banyak mendengar konsep yang sama dikembangkan dan diklaim oleh banyak pihak, dan saya menyadari bahwa tidak ada konsep original dalam arsitektur. Dan bahwa 'konsep' adalah sesuatu yang cair dan dapat dikopi dan di-paste dalam kebudayaan copycat ini. Tapi disini saya bisa mengklaim bahwa ini adalah hasil pemikiran murni saya. Setelah berpikir banyak tentang kehidupan di kota-kota dan dan bagaimana banyak hal berjalan dengan tidak baik, seperti terganggunya siklus air, konsep ini menurut saya adalah yang paling baik untuk 20 tahun kedepan. 

Konsep aslinya bersumber dari pemikiran bahwa kita harus berubah untuk masa depan agar kita tetap dapat menikmati potensi air dan tanah untuk masa depan. Bangunan harus dibuat dengan cara berbeda, dan air + tanah harus dapat dilestarikan. Cara terbaik untuk ini sebenarnya TIDAK MEMAKAI SAMA SEKALI air dan tanah (meskipun ini tidak mungkin), sehingga ini berarti lebih banyak lahan untuk hutan dan bangunan harus mengalah dengan 'diangkat' ke ketinggian tertentu sehingga masih ada tanaman yang dapat hidup dibawahnya, pohon-pohon besar disekitar bangunan dan jalan-jalan yang diangkat.

Siklus air sangat berperan dalam bumi sebagai kontinyuitas dari seluruh mahluk hidup diatasnya. Siklus ini menjadi tidak stabil karena kita terlalu banyak menginterupsi alam, seperti membangun terlalu banyak bangunan, jalan, trotoar yang akan menutup tanah dan memotong siklus air. Jika air tidak bisa diserap oleh tanah, akan terjadi banjir, diskontinyuitas aliran air tanah, dan kekeringan di lebih banyak lahan di muka bumi. Kurangnya uap air (karena air terlalu cepat dialirkan ke sungai) juga akan menambah temperatur bumi. 

Ada beberapa langkah yang harus kita lakukan untuk melestarikan tanah dan air:
  • lestarikan penyerapan air oleh tanah
  • tanam lebih banyak hutan kota
  • hindari erosi lahan.

Ini berarti menghindarkan kita dari membuat kesalahan yang sama yang telah terjadi di SEMUA kota diatas bumi. Harus ada sebuah utopia, dan kita harus membuatnya nyata. Kita tahu banyak arsitek yang berpikir tentang utopia urban; Tony Garnier dengan Cite Industrielle, Le Corbusierdengan Ville Radieus, dan konsep ini saya sebut "Utopia Tanah dan Air", adalah sesuatu yang tidak banyak berkutat pada desain urban, tapi merupakan konsep kota yang lebih hijau, lebih baik.




Utopia kota-kota di dunia masa depan;

  • lestarikan lebih banyak air dan tanah untuk kemanusiaan
  • area bangunan adalah sumber erosi terbesar yang musti diperhatikan
  • kota-kota bebas banjir; 20 tahun kedepan
  • Kota-kota baru harus berbeda dari sekarang



________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Water and Soil Utopia - A concept for cities 20 years from now

http://bopswave.googlepages.com/indonesiaflag.jpg Bahasa Indonesia
This was actually my thought that I presented in a seminar held by Holcim and SAMM (Spirit of Malang Young Architect) about sustainable construction in November 2007. I hear recently more similar concept developed afterwards, many claims this concept, and I realize there is no original concept in architecture. And all I can say is that a 'concept' is something very fluid and can be copied and pasted in copycat culture. But then I have to claim that this thought is something I share and guarantee coming from my thought. After thinking so much about life in cities and how everything goes in very bad way, including disturbed water cycle, this concept is something that I thought will be the best concept for 20 years from now.

The origin of this is because we have to think in a different way from now and save the potential of water and soil for the future. Buildings must be in different manner, and water + soil potential should be preserved. The best way is actually not to use the soil at all, and this will mean that land will be a forest and buildings must be raised to certain height that will allow small plants to live below buildings, big trees between buildings and raised streets.

Water cycle is very vital in earth life as well as the continuity of all beings on earth. And this cycle become unstable because we put too much interruption to nature, like building too many buildings, streets, trotoars that cover the land and cut the water cycle. If water can not be absorbed by land, there will be flood, discontinuity of ground water stream, and dryness in more place above earth. The lack of water vapour (because water is too quickly flown to river and not vapoured much) will increase earth's temperature.

There are three steps we should do in preserving land and soil;
  • preserve water absorbtion by soil
  • plant more forest cities
  • avoid soil erotion


This will be preventing us from making similar mistakes happened in EVERY city on earth. There has to be an utopia, and we should make it true. We already know there are architects who think about urban utopia; Tony Garnier with Cite Industrielle, Le Corbusier with Ville Radieus, and this concept I call "Water and Soil Utopia", is not something really related to urban design, but a concept of healthier urban city.




The utopia of future cities of the world:
give more water and soil preservation for nature and mankind
area of building as biggest erosion source of problem should be given attention
flood free urban cities, 20 years from now
New cities have to be different from now.


________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Menanggapi konsep "Rumah Tempe"

Sebenarnya sudah agak lama saya berencana untuk membuat kategori baru untuk web astudio dalam bahasa Indonesia, yaitu review produk. Isinya tentang berbagai produk dalam negeri Indonesia diulas dalam bahasa Indonesia, selain ada review internasional dalam bahasa Inggris. Tentunya isi review saya tidak jauh dari arsitektur dan rumah tinggal dan dibuat dalam kata-kata review yang tidak formal. Pada kesempatan awal ini saya ingin mereview sebuah produk desain karya Kementrian Desain Republik Indonesia; RUMAH TEMPE.

Coba lihat di http://menteridesainindonesia.blogspot.com/2008/06/rumah-tempe.html. Sebenarnya saya sudah agak-agak curiga dari awalnya bahwa blog KDRI bukanlah blog pemerintah alias blog dari seorang yang iseng peduli terhadap dunia desain di Indonesia dengan mendirikan (secara sah) sebuah parodi Kementrian Desain (mungkin mirip-mirip Republik BBM kali yah :D )

Tapi perhatian saya bukan pada masalah diatas, tapi tentang desain rumah 'tempe' yang dibuat oleh sang penggagas di 'Kementrian' ini. Bentuknya sederhana seperti yang Anda lihat diatas, namun sebenarnya original.

Ya. Saya sangat mendukung adanya rumah "TEMPE" seperti ide pak Menteri tersebut (namanya pak Gembol). Sekaligus sebagai model percontohan rumah dengan konteks yang sangat Indonesia. Saya harus mengakui bahwa itu bisa jadi parodi model 'rumah modern' pabrikasi yang bisa dibawa kemana-mana dengan trailer, bentuknya lucu dan anak-anak suka tinggal didalamnya, tergambar sangat IMUT.



sumber gambar: http://menteridesainindonesia.blogspot.com/2008/06/rumah-tempe.html


Ide yang cukup original, namun bagi saya bila mendesain bangunan ini, maka langkah pertama adalah memindah pintu-pintu dan jendela ke 'moncong' sebelah sana, alias bagian tempe yang memiliki atap di seberang sisi pintu yang sekarang. Karena menurut prinsip arsitektur tropis, bentuk kanopi tempe sebelah yang dipakai pintu di gambar diatas itu bukan model yang bagus untuk arsitektur tropis. Model tempe juga sebenarnya bukan hanya ini saja, tapi sepengetahuan saya, tempe bisa berbentuk kotak yang lumayan presisi (whaduh), bukan jajaran genjang. Bahkan ada pula tempe yang bentuknya bulat panjang. Kalau mau pas ada kesempatan silahkan transfer uang ke saya nanti saya belikan keripik Tempe di Malang, kota kelahiran saya.


Kemudian, proporsi bentukan dan komposisi ruang didalam rumah tempe ini kelihatannya kurang memadai, karena terlalu sempit. Kaca berbentuk pita juga memperbesar efek rumah kaca didalamnya. Menurut saya, konsep 'rumah tempe' yang sangat original ini patut dikembangkan, setidaknya sebelum tempe tidak boleh dibikin bentuk rumah karena sudah dipatenkan bentuknya oleh negara maling lain :D


Bentuk rumah yang dibuat dari bekas box container seperti konsep Lot-Ek sebuah studio arsitektur luar negeri ini cukup menarik sebagai salah satu contoh rumah yang bisa dijadikan prototype untuk rumah tempe. Tapi tentunya kita harus lebih 'tempe' sehingga muncul karakter lokalnya.

Seperti apakah karakter 'tempe' itu? Apakah malas-malasan? Tidak bergairah? mental pembantu? Hoho... kayaknya bukan itu yang kita maksud. Karakter 'tempe' bisa dimunculkan, misalnya dari struktur permukaannya yang lembut dan keras dengan belang-belang. Atau karakter warna, atau karakter lain lagi... hehe. Adakah yang punya konsep lanjutan? Saya harap ada mahasiswa yang mau mengembangkan konsep ini dan sharing disini.

Selamat pak Menteri.
________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Konsultasi via media: Desain rumah tinggal tipe 60 Luas lahan: 9 x 12 m2

Tanya:
Dear Pak Probo,
Saya memiliki lahan seluas 9 x 12 meter, dimana letak lahan ini di Semarang. Saya ingin menanyakan desain seperti apa yang cocok untuk rumah saya. Kebetulan keluarga saya menyukai gaya minimalis. Tapi yang digabungkan dengan gaya tropis begitu pak. Adapun ruangan2 yang kami butuhkan adalah:
1. Ruang tamu
2. Ruang keluarga
3. Kamar tidur utama
4. Kamar tidur anak 2 buah tapi akan dibangun satu dulu
5. Dapur
6. KM
7. Ruang makan

Atas jawabannya saya ucapkan terimakasih. 
Regards,
Pitoyo


Jawaban:
Dear Pak Pitoyo,

Dari hasil utak-utik di astudio, desain rumah pak Pitoyo dapat dilihat melalui film animasi dibawah ini 

(Anda mungkin akan diminta mendownload flash player. Pilih tanda 'play' (segitiga). Untuk memutar kembali animasi, klik 'replay')
Rumah ini didesain oleh astudio menjadi rumah sekitar 60m2. Memang tidak pas sekali 60m2. Disini terlihat berbagai feature rumah ini. Antara lain;
- Garis sempadan 4 meter dari jalan
- Memiliki carport
- Memiliki tampilan cukup menarik bergaya 'minimalis'
- Memiliki pintu dobel (model kupu tarung)
- Memiliki dua kamar tidur yang bisa ditambah jadi 3
- Memiliki taman belakang yang cukup lega dibelakang 






Tampilan rumah ini:



Demikian, semoga desain ini menjadi desain rumah idaman untuk pak Pitoyo dan keluarga. Salam.

Probo Hindarto


Pertanyaan dan Jawaban ini sudah dimuat di berbagai koran di Indonesia yang terhubung dengan PERSDA: sebuah grup Kompas Gramedia. Desain ini dibuat dengan teknologi dan desain sederhana. Bila Anda tertarik, bisa berkonsultasi dengan astudio untuk meningkatkan desain ini.



________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.