Monday, September 15, 2008

Gaya arsitektur Victorian


(Sumber gambar; architecturalhouseplans.com)

26 Januari 2008
catatan Probo Hindarto:
Untuk sebuah edisi koran Seputar Indonesia (Sindo), saya diwawancara tentang arsitektur Victorian untuk diaplikasikan dalam desain rumah di Indonesia. Sebagai narasumber, saya hanya memberikan pendapat tentang gaya ini, namun dalam pengaplikasiannya tentu saja tergantung dari keinginan pemilik dan desain masing-masing arsitek. .

Berikut ini artikel dalam Sindo.

LifeStyle Home & Garden
Rumah Victorian Kontemporer nan Cantik
Rabu, 30/01/2008

RUMAH cantik bergaya Victorian ini merupakan kombinasi antara desain tradisional dan kontemporer yang modern. Gaya hunian yang asal Connecticut,AS,ini dapat menjadi inspirasi untuk Anda.

Bagaimana desainnya? Rumah yang unik dan berbeda dari yang lain menjadikan hunian Anda memiliki nilai prestise tersendiri. Desain dan arsitektur pun mengacu pada perkembangan gaya hidup masa kini yang bebas berekspresi dengan menampilkan bentuk geometris unik atau permainan warna. Gaya hidup modern dapat dituangkan dalam arsitektur hunian yang bergaya kontemporer. Seperti terlihat pada pilihan warna dan bentuk yang dinamis pada rumah rancangan Leigh Overland ini.”Selain dinamis dan penggunaan warna yang berani, pada rumah kontemporer juga lebih asimetris,”sebut arsitek Ir Widi Sudarmoko yang mengelola situs Bangunrumah. com.

Overland, seorang arsitek lulusan American University di Roma, Italia, merancang rumah ini dengan memadukan desain tradisional Victorian dan gaya kontemporer. Hasilnya, sentuhan perpaduan kedua gaya tersebut membuat bangunan hunian ini menjadi unik. Tentu rumah Victorian kontemporer ini dapat Anda jadikan inspirasi. Victorian kontemporer adalah sebutan bagi gaya arsitektur Victorian yang paling terkini dan sudah mengalami perubahan.

”Gaya Victorian sendiri berasal dari gaya arsitektur rumah yang berornamen, atau berhiasan, terutama yang menyadur hiasan bertema alam, seperti dedaunan, ranting,dan bunga,”papar arsitek Probo Hindarto. Di Indonesia, gaya rumah Victorian kontemporer sahsah saja Anda adaptasikan menjadi gaya sebuah hunian yang klasik tanpa meninggalkan unsur modern. Asalkan Anda harus mempertimbangkan kesatuan lingkungan. ”Jadi, kita sesuaikan dengan unsur-unsur lokal walau mengadopsi gaya hunian dari luar negeri,”saran Widi.

”Penanganannya bisa dengan membuat atap yang lebih memayungi bangunan, tembok, dan menggunakan teritisan-teritisan untuk jendela,” saran Probo, pemilik biro arsitek ASTUDIO. Selain itu bentuk atapnya juga harus diperlebar dan memperhatikan bentuk desain kanopi atau penahan hujan di atas jendela-jendela karena tingkat curah hujan di Indonesia tinggi. Permainan garis atap yang runcing dan garis vertikal yang tegas menjadikan rumah Victorian kontemporer ini berkesan kokoh tanpa meninggalkan kesederhanaannya.

” Rumah-rumah gaya Victorian ini banyak memiliki unsur garis-garis kayu yang ditonjolkan sehingga bisa dilihat dari unsur lis vertikal garis-garis yang menunjukkan konstruksi kayunya,” sebut Probo yang juga penulis beberapa buku bertema desain interior dan arsitektur. Menurut Widi, alumnus Teknik Arsitektur Universitas Gajah Mada, rumah kontemporer yang memang menganut gaya modern cenderung transparan dengan penggunaan bahan material kaca yang dipadu dengan bahan alumunium.Tak heran banyak jendela dipasang di setiap sisi rumah ini.(wida/MG-14)

Pertanyaan dan jawaban

1. Sebenarnya, ciri2 interior rumah bergaya kontemporer itu apa saja?

Kontemporer, dari sisi etimologi bahasanya dapat diartikan sebagai 'yang terkini', atau memiliki pengertian yang sama dengan 'modern'. Kontemporer Victorian adalah sebutan bagi gaya arsitektur Victorian yang paling terkini, alias yang sudah mengalami perubahan. Gaya Victorian sendiri berasal dari gaya arsitektur rumah yang berornamen, atau berhiasan, terutama yang menyadur hiasan bertema alam, seperti dedaunan, ranting dan bunga.


(Photo by; Alain Fradette, stock.xschng)


2. Apa yang perlu diperhatikan jika kita (baca: org Indonesia) ingin mengadaptasi desain rumah dari luar negeri? Misalnya ingin mengadaptasi gaya victorian ini dalam rumah mereka.

Yang perlu diperhatikan untuk mengadaptasi desain dari luar negeri terutama adalah kesesuaiannya dengan iklim setempat, yaitu iklim Indonesia. Gaya Victorian ini dibuat dan didesain untuk negeri empat musim yang tentunya berbeda dengan iklim Indonesia karena mereka tidak memiliki musim hujan yang banyak seperti negeri kita ini. Penyesuaiannya tentunya pada penanganan tampias air hujan, misalnya dengan membuat atap yang lebih memayungi bangunan, tembok, serta menggunakan teritisan-teritisan untuk jendela.

Yang perlu diperhatikan lagi untuk mengadaptasi gaya arsitektur luar negeri adalah kesesuaiannya untuk digunakan di Indonesia dari segi budaya. Biasanya bila sebuah gaya seperti ini hadir ditengah-tengah masyarakat, akan hadir sebagai gaya arsitektur yang digemari dalam jangka waktu tertentu dan setelah itu berganti gaya arsitektur lainnya.

3. Apa warna interior yang cocok untuk rumah bergaya kontemporer? Apa justru bebas memilih warna?

Warna-warna untuk gaya Victorian terutama yang 'American style' banyak menggunakan warna-warna mencolok seperti biru, pink, kuning, merah muda, dan sebagainya. Gaya Victorian yang berasal dari Eropa banyak menggunakan warna bahan yang asli, seperti warna batu-bata, kayu, dan sebagainya.

Bila berbicara tentang 'kontemporer', lain dengan bicara tentang 'kontemporer Victorian'. Gaya kontemporer atau gaya modern saat ini banyak menggunakan warna-warna natural dari bahan, seperti warna kayu untuk kayu, warna tembok yang tidak dicat (jadi dibiarkan warna semennya), warna putih, abu-abu, hitam, dan warna material lainnya.

4. Furnitur apa saja yang kerap ada di bagian foyer?(karena umumnya rumah yang ada di luar negeri menyertakan foyer di rumah mereka)

Furniture di bagian foyer rumah biasanya diisi dengan meja konsul, sebagai furniture utama. Sebagai tambahan bisa digunakan kursi tunggu, namun tidak banyak digunakan. Lemari penyimpan sepatu, jas, dan benda-benda bawaan juga kadang digunakan. Pernik-pernik interior digunakan di foyer sebagai pemanis; lukisan, cermin, vas-vas bunga baik yang diletakkan di lantai maupun diatas meja konsul,

5. Apakah sah-sah saja jika kita memadukan interior dengan sentuhan tradisional pada rumah yang eksteriornya kontemporer (modern)?

Sah-sah saja memadukan gaya arsitektur, terutama bila kita masih memiliki kegemaran pada benda-benda etnis dan tradisional (terutama yang dari Indonesia). Namun tentunya harus dipahami bahwa keduanya berasal dari kebudayaan yang berbeda, sehingga gaya arsitektur tradisional berbeda dari yang modern. Gaya tradisional banyak memiliki ukiran-ukiran, simbol-simbol khusus, yang diterapkan pada perabot, interior dan eksterior. Gaya modern adalah gaya yang sederhana, tidak berornamen, fungsional dan tidak ada ukiran, hiasan dan sebagainya. Karena itu biasanya 'gaya etnik' memakai hiasan-hiasan, pajangan yang kecil dan tidak mendominasi ruangan bila gaya rumahnya sudah modern.

6. Apa pendapat Mas Probo ttg desain dan arsitektur rumah ini?

Arsitektur rumah tersebut sangat khas gaya Victorian yang dipakai di Amerika, yang mendapatkan inspirasinya dari rumah-rumah bergaya Victorian lain di Eropa dan Amerika. Dengan bahan dasar kayu atau laminate wood, menjadikan rumah seperti ini menonjolkan garis-garis kayu dan struktur kayunya. Memang sangat khas dan 'cantik', serta mengundang perhatian karena warna yang cerah tersebut.

Gaya seperti ini bila diterapkan di Indonesia harus memperhatikan seksama desain kanopi atau penahan hujan diatas jendela-jendela, selain itu bentuk atapnya juga harus diperlebar. Karena gaya ini dipengaruhi oleh gaya hidup orang Amerika, maka ada kemungkinan gaya hidup dan penataan ruang-ruang didalamnya juga berbeda dari yang biasa dipakai di Indonesia.



________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

No comments:

Post a Comment