Saturday, September 13, 2008

Desain yang sederhana juga bagus, kok!

29 Jul 07 - Kerumitan sering ditampilkan dalam gaya arsitektur klasik, yang karena keinginan untuk menampilkan keagungan, dibuatlah segala sesuatunya tampak sangat berlebihan, mencengangkan dan bisa juga membuat kita merasa kecil. Ini adalah suatu kekuatan yang dipicu oleh keinginan kerumitan.

Lantas, apakah kesederhanaan tidak memiliki kekuatan? Oh ya, ternyata kesederhanaan juga memiliki kekuatan yang tak kalah besarnya bila digunakan dengan baik. Kesederhanaan itu seperti meditasi versus upacara megah. Arsitektur Jepang versus arsitektur Jaman Barok.

Justru dari kesederhanaan muncul keagungan, karena dalam kesederhanaan, diam, tanpa gerak dan suasana meditatif, segalanya menjadi terasa berarti, lebih mendalam, bahkan keheningan itu sendiri merupakan keagungan.

Didalamnya, orang diajak untuk lebih aware, dalam kekosongan terdapat ruang kelegaan yang luar biasa dalam batin kita.

interior

Inilah mengapa beberapa orang menjadi sangat tertarik dengan gaya arsitektur minimalis. Minimalis kurang lebih dapat memberikan efek yang serupa seperti perasaan keagungan ketika berada di rumah berarsitektur Jepang.

Romo Mangun berkata dalam bukunya Wastu Citra yang legendaris itu, bahwa orang jepang mencari keheningan dan ketenangan dalam perasaan bersemadi. Mereka membangun dengan bahan-bahan yang sangat ringan, dengan kayu, bambu dan jerami, dengan kertas dan sutera. Orang Jepang lebih suka pada yang transparan, hemat bahan, seolah-olah rohani tanpa membutuhkan materi.

Ketika ditarik kembali ke jaman modern ini, maka keheningan dalam berarsitektur merupakan upaya untuk menghadirkan kelegaan, kemurnian dan meninggalkan keruwetan yang sering terjadi dalam dunia modern.

Karena itu, arsitektur minimalis misalnya, merupakan jawaban yang dicari untuk mencari kelegaan di Kota yang serba sumpek.



________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

No comments:

Post a Comment