Tuesday, March 30, 2010

Membangun Rumah Biaya Murah / Building low cost house

astudioarchitect.com Rumah yang biaya pembangunannya murah, banyak orang yang membutuhkan rumah, tapi tidak semua memiliki dana cukup besar untuk membangun atau merenovasi rumah. Rumah di lahan terbatas seringkali juga identik dengan struktur konstruksi yang sederhana. Secara positif, hal ini berarti struktur yang lebih murah. Sistem konstruksi menerus tanpa banyak berbelok bisa menjadikan biaya pembangunan rumah lebih murah. Meskipun demikian, agar tidak terlihat monoton, banyak juga trik yang bisa digunakan agar rumah tampil tidak apa adanya.

Houses with lower construction costs, many people need homes, but not all have a enough fund to build or renovate houses. Houses in limited space is often also identical to the structure of simple construction. Positively, this means a less expensive structure. Continuous construction of the system without much edges makes the cost of housing is cheaper. However, in order not to appear monotonous, there are many tricks that can be used to house not show what it is.




Rumah sederhana dengan konstruksi sederhana pula yang lurus-lurus tidak banyak belokan atau patahan struktur, lebih murah dengan konstruksi dinding dari batako. Biasanya konstruksi seperti ini untuk Rumah Sangat Sederhana (RSS). Tentunya kita pernah suatu saat mengunjungi perumahan yang murah, misalnya perumahan dengan bahan rumah dari batako. Bisa dilihat betapa sederhana sistem konstruksinya. Kadang-kadang, struktur konstruksi dibuat memanjang tanpa belokan, yang bisa menghemat bahan struktur. Kebanyakan rumah di perumahan yang ’ekonomis’ juga dibuat dengan struktur seperti ini, dengan dinamika tampilan yang menyebabkan rumah terlihat elegan dan indah.

Tipe Rumah Sangat Sederhana (RSS) dengan struktur sangat sederhana dan material murah

Cara membuat rumah dengan biaya murah terlihat menarik
Berbagai cara digunakan agar rumah dengan konstruksi sederhana bisa tampil cukup menarik. Cara yang umum digunakan adalah seperti yang dipakai oleh perumahan-perumahan, misalnya memakai hiasan dekorasi dinding seperti benangan dan lis, atau memakai aksen material seperti dinding 'garukan'. Bisa juga memakai warna-warna yang berani sebagai aksen. Tipe rumah yang umum untuk jenis rumah murah adalah: Rumah dengan muka yang cenderung datar dan atapnya pelana sederhana yang lebih murah, dipermanis dengan sebuah portal, menjadikan rumah tampil cukup elegan.

Simple house with a simple construction usually is a straight with not much bend or fracture of structures, cheaper with walls of adobe construction. Usually this kind of construction is for Very Simple House Type (RSS). If you happen to visit the cheap housing estates in Indonesia, such as housing materials of adobe houses. You could see how simple the system construction. Occasionally, elongated structures which are made of construction without bends, which can save the structural material. Most houses in economical housing estate is also made with the structure like this, with creative dynamics to make the house looks more elegant and beautiful home.


How to make a low cost house look attractive
Various methods are used to house with a simple construction to appear quite attractive. Generally used is like which used by the cheap housing estates, such as wearing ornate wall decorations such as wall lines, or using materials such as wall accents stones. We can also use bold colors as accents. Common types of housing for low-cost housing types include: House with the inclined flat face and the roof is a simple saddle for a cheaper, sweetened with a portal, making the house look quite elegant.



Penggunaan Material
Material rumah yang murah misalnya untuk dinding menggunakan batako, untuk atap menggunakan fiber cement atau genteng lembaran, bahkan saat ini, perumahan yang sangat murah memakai kusen pabrikan dari semen dan bukan dari kayu. Bila dilihat dan setelah difinishing, tampilannya tidak beda dari kusen kayu, hanya saja harus dibuat banyak dan modular.

 Gambar screenshot pencarian rumah RSS di Google

Penggunaan material juga menentukan harga bangunan sebuah rumah. misalnya, menggunakan dinding batu bata lebih tahan lama dibandingkan menggunakan dinding kayu untuk bagian luar bangunan. Dinding batu ekspos lebih terlihat tahan lama dibandingkan dinding acian karena tidak mudah kotor (meskipun acian lebih murah). Atap dengan konstruksi baja ringan lebih awet dibandingkan atap konstruksi kayu, meskipun harganya lebih mahal. Dalam hal ini, penggunaan bahan material juga menentukan apakah bahan tersebut bakal awet atau tidak. Tingkat awet atau tahan lama bangunan juga merupakan tolak ukur konstruksi yang murah.

Barangkali, hal-hal diatas bisa menjadi pertimbangan Anda dalam membangun rumah dengan material dan harga yang murah. Ada komentar?

Use of Materials
Materials for low cost homes, usually using brick wall, using fiber-cement roofing sheets or tiles, even now, housing which are very cheap use concrete window frames and not from the timber. If seen, and after finishing touch, it looks no different from a wooden frame, only to be made numerous and modular.


Use of the material also determines the price of building a house. for example, using a brick wall is more durable than using wood for the exterior walls of buildings. Exposed stone walls looked more durable than usual wall because it is not easyly dirty. Construction of lightweight steel roof is more durable than the wooden roof construction, although more expensive. In this case, the use of raw materials also determine whether such materials would be durable or not. Level of durability is also the benchmark for counting construction cost.


Perhaps, some aspects above can be your consideration in building a low cost house. Any comments?

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Monday, March 29, 2010

Tool online warna cat untuk desain interior / Online tool for interior design color

astudioarchitect.com Berniat untuk mengecat interior atau eksterior rumah Anda? Tidak ada waktu bertemu interior desain, atau tidak ada dana untuk menyewa? Mungkin Anda bisa menjadi perencana warna rumah atau interior rumah Anda dengan menggunakan sebuah tool sederhana yang dikembangkan oleh Jotun. Saya sendiri sudah mencoba tool online ini dan hasilnya memang lumayan untuk melihat apakah Anda menyukai suasana ruang setelah warnanya dirubah. Caranya sangat sederhana.

Intend to paint the interior or exterior of your house? No time to see an interior designer, or no funds to hire? You can plan your house or the interior color of your house by using a simple tool developed by Jotun. I myself have tried this online tool and the results are pretty to see if you like the new look of interior after the color change. Very simple way.




Pertama, kita perlu memotret ruangan yang akan kita warnai dengan menggunakan kamera digital, sehingga kita mendapatkan file foto digital dengan format .jpg. Setelah itu, masuk ke website jotun ini, atau website yang ini dan pilih color advisor bahasa Indonesia. Kita akan masuk dalam halaman login atau mendaftar. Bila Anda belum mendaftar, harus mendaftar dahulu. Setelah itu kita akan masuk ke loading aplikasi. Tunggu beberapa saat hingga aplikasi selesai loading (sebaiknya menggunakan koneksi internet yang cukup cepat, dan punya waktu yang cukup agar tidak terburu-buru)








Setelah loading selesai, kita bisa memilih mewarnai ruangan. Pilih untuk memasukkan sebuah gambar ruangan, dan pilih file foto dari foto ruangan yang sudah Anda ambil dengan kamera. Gambar Anda akan diupload, dan pilih kategori gambar apakah interior atau eksterior. Dalam contoh ini saya memilih interior. Tunggu sebentar...


Gambar rumah kita sekarang sudah masuk, dan kita bisa mulai memilih dinding atau bagian mana yang akan diganti catnya. Untuk memilih area dinding, klik pada pojok-pojok area hingga area tertutup. Kemudian pilih area lainnya dengan klik 'tentukan area berikutnya', dan bila kita sudah memilih area mana saja yang akan diganti catnya, klik 'warnai gambar ini'.


Setelah itu kita bisa memilih dari berbagai warna yang ada disamping kiri, antara lain coklat, merah, hijau, biru, dan sebagainya. Gunakan foto tersebut untuk eksperimen warna dan kira-kira warna apa yang menurut Anda paling baik. Bandingkan sehingga Anda merasa warna tersebut paling cocok. Aplikasi ini memungkinkan Anda untuk menyimpan atau mencetak foto Anda sebagai referensi pembelian cat.

foto asli






Selamat mencoba :)

First, you need to take pictures of the room that will be colored using a digital camera, so you get a digital photo file formats .Jpg. After that, go to this Jotun website. You will enter the login page or to register. If you have not registered, you must register first. After that you will go to the loading page of the application. Wait a few moments to complete loading applications (preferably using the Internet connection which is fast enough, and have sufficient time to be in no hurry)


After loading is complete, choose colors of the room. Select to upload a room photo, and select a file photo from the photo room that you have taken with the camera. Your picture will be uploaded, and choose the category images whether interior or exterior. In this example I chose interior. Wait a minute ...


The photo we now have in, and we can begin to choose a wall or part of which will be replaced with paint. To select the area of the wall, click on the corners of the area until the area is closed. Then select another area.


After that we can choose from a variety of colors available in the left, such as brown, red, green, blue, and so on. Use these photos for color and experiments about what color you think is best. Compare the color that you feel is most appropriate. This application allows you to save or print your images as a reference to purchase the paint.


Good luck!

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Thursday, March 25, 2010

Konsultasi gratis rumah dua lantai 2x24m (Sindo) / Free consultation on Sindo News 1

astudioarchitect.com memberikan jawaban untuk 'konsultasi via media' gratis di koran Sindo, yang terbit pada hari Jum'at. Cek koran Sindo hari Jum'at untuk mendapatkan update konsultasi tanya jawab bersama Probo Hindarto. Pertanyaan dan jawaban ini dimuat di Harian Sindo minggu lalu, dengan menjawab pertanyaan Bapak Rizki Ramdhani dari Bogor.

astudioarchitect.com provide answers to 'consultation via media' free in the newspaper Sindo, published on Friday. Check the newspaper Sindo on Friday to get updates consultations with Probo Hindarto. This Question and answer was published in the Daily Sindo last week, by answering questions from Mr. Rizki Ramdhani, Bogor.




Pertanyaan:
Yth Pak Probo Hindarto,
Saya memiliki sebidang tanah dengan luas 7x24 m. Saya berencana untuk membangun rumah dengan 2 lantai. Adapun ruang-ruang yang saya butuhkan adalah sebagai berikut:

Lantai 1:
1 kamar tidur utama dan 1 kamar tidur anak
1 ruang keluarga
dapur dan r.makan di lantai 1
1 kamar mandi untuk kamar tidur utama.
1 kamar mandi di lantai 1

Lantai 2
2 kamar tidur
1 ruang kerja di lantai 2
1 kamar mandi
tempat cuci dan jemur

Keinginan saya dan keluarga, terdapat pintu utama yg berhubungan langsung ke ruang tamu, dan 1 pintu samping, dikarenakan kebutuhan akan privasi. Mohon bantuan Bapak untuk saran desainnya. Atas perhatian Bapak saya ucapkan terimakasih.
Rizki Ramdhani



Jawaban:
Yth Bapak Rizki Ramdhani,
Lahan yang Bapak miliki masih cukup luas sehingga bisa dipakai untuk keseluruhan ruang yang Bapak butuhkan. Dalam hal ini saya menata ruang-ruang yang digunakan bersama di lantai satu dan dua di bagian tengah, dan ruang-ruang privat seperti ruang tidur mengelilingi ruang bersama tersebut.


Di lantai satu, terdapat taman dalam, dimana taman ini berbatasan dengan dapur dan ruang makan. Bila dikehendaki, ruang makan/dapur dan taman bisa dipisahkan dengan pintu geser atau pintu lipat. Tentunya keberadaan ruang dan taman ini akan menambah asri dan sehatnya keluarga, sekaligus sebagai tempat berkumpul untuk sarapan dan makan malam. Di lantai dua, terdapat ruang keluarga dan ruang kerja, dimana terdapat balkon yang berhubungan dengan ruang kerja.

Dari segi tampilan, saya membuat desain yang berciri khas masa kini sehingga mewakili jamannya. Demikian, semoga jawaban ini memberi bantuan yang bermanfaat bagi Bapak.
Salam,


Probo Hindarto


Question:
Dear Mr. Probo Hindarto,
I have a plot of land with an area of 7x24 m. I plan to build a house with 2 floors. The rooms that I need are as follows:

Floor 1:
1 main bedroom and 1 other bedroom
1 living room
kitchen and 1st floor dining
1 bathroom to master bedroom.
1 bathroom on the floor


2nd Floor
2 bedrooms
working room
1 bathroom
washing and drying


My desire and family, there is a main door directly related to the living room, and 1 side door, because the need for privacy. Can you help us to design suggestions? Thank you.

Rizki Ramdhani



Answer:

Dear Mr. Rizki Ramdhani,

The Land that you have is still large enough to be used for the entire space you need. In this case I set up spaces that are used together on the first floor and two in the middle, and private spaces like bedrooms around it.

On the first floor, there is a garden in, adjacent to the kitchen and dining room. If desired, dining room / kitchen and garden can be separated by sliding doors or folding doors. Surely the existence of this garden space will support a healthy family, as well as a gathering place for breakfast and dinner. On the second floor, there is the family room and den, where there are balconies connected with the working room.

In terms of appearance, I made a design characteristic that represents the present era. So, I hope this answer provide a useful aid for you.

Regards,



Probo Hindarto


________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Wednesday, March 24, 2010

Modern Architectural Design of Emory University Few and Evans Halls, United States by Ayers Saint Gross

Modern Architectural Design of Emory University Few and Evans Halls, United States by Ayers Saint Gross
Modern Architectural Design of Emory University Few and Evans Halls, United States by Ayers Saint Gross

Here are the pictures of modern architecture of Emory University Few and Evans Halls, United States by Ayers Gross.

Modern Architecture (Oxford History of Art)The Modern Architecture Pop-Up BookBuilding the New World: Modern Architecture in Latin AmericaForgotten Modern: California Houses 1940-1970The New Modern HousePacific Modern
Located in Atlanta, United States, Emory University has been a champion of sustainable design practices for decades. And the Emory University Few and Evans Halls by Ayers Saint Gross architects is also freshman dorms that designed to teach residents about sustainable living. This architectural design is on that truly takes green to heart, from the selection of a sustainable site to incorporating features that reduce water and energy consumption and atmospheric impact. Emory University’s Few and Evans Halls consist of 293 beds inside resident hall unit types and community sizes. They have been designed to house communities in traditional double units and a few single units, each with one Resident Advisor and two Sophmore Advisors per floor. Each community is comprised of two ‘clusters’ with their own study lounge located at each end of the corridor and a common floor lounge located in the middle.

Interior design lounge of Emory University Few and Evans Halls
the Decoration of Interior Design lounge of Emory University Few and Evans Halls
Building amenities include an entry foyer, lounge, kitchen, laundry, and hall director apartments. The buildings also provide spaces intended to serve the Emory community at large, including a welcome desk, smart classrooms, offices, demonstration kitchen, student work rooms, seminar and multi-purpose rooms, an academic advising suite and a learning community support suite.

Interior design stairs of Emory University Few and Evans Halls
Elegant Interior Stairs Design of Emory University Few and Evans Halls
Interior design lounge of Emory University Few and Evans Halls
Exterior building facade of Emory University Few and Evans Halls

Completed in Autumn 2008, these residence halls are currently under review to receive LEED Gold certification. In order to achieve this, the halls have employed a variety of sustainability strategies. Treatment and detention of storm water occurs on site, using visible components of the landscape design, whilst collected rain and condensate water is used for toilet flushing. Photovoltaic panels power the pumps that send the harvested water back into the building and low flow plumbing fixtures and dual flush water closets have been installed to boost water efficiency. Also included in this project are metering facilities and the display of water and energy use to increase student awareness of sustainability issues.

Tuesday, March 23, 2010

74 Inspirasi Pintu Utama Rumah Tinggal / 74 Inspirations of Main Door for House

astudioarchitect.com Mirip dengan buku tentang gapura yang saya update di blog astudio tempo hari, ada pula buku yang mirip yang membahas tentang ragam pintu, judulnya adalah "74 Inspirasi Pintu Utama Rumah Tinggal" yang ditulis oleh Tim Penulis Griya Kreasi. Buku ini merupakan koleksi dari berbagai contoh pintu yang bisa menjadi inspirasi Anda dalam mendesain pintu rumah. Memang mungkin merupakan bagian kecil dari rumah, tapi cukup penting bukan? Bila desain pintu tidak sesuai dengan tema rumah misalnya, maka keseluruhan tampilan rumah bisa menjadi 'korban' dari ketidak cocokan desainnya.

Similar to the books on astudio blog updated the other day, there is a similar books that discuss various doors, the title is "74 Inspirations of Main Door for House" written by Griya Kreasi Writing Team. This book is a collection of various examples of doors that can be your inspiration in designing a door. It may be a small part of the house, but it is important enough. If the door does not match the design with the theme of the house, for example, the overall facade of the house can be a 'victim' of the lack of a bad design.




Pintu utama rurnah tinggal memiliki model yang lebih bervariasi daripada pintu pintu lain di rumab. Variasi model ini terkait dengan tipe bukaan, bentuk, dan sistem bukaan yang digunakan.

Berdasarkan tipe bukaan, pintu utama lazimnya memiliki tiga alternatif, yaitu bukaan tunggal (single), bukaan ganda (double), dan bukaan majemuk. Bukaan ganda sendiri dibagi menjadi bukaan ganda sama lebar dan bukaan ganda beda lebar. Sementara bukaan majemuk biasanya terdapat pada pintu lipat yang memiliki lebih dan dua bukaan.



Berdasarkan bentuk: pintu utama lazimnya memiliki dua bentuk populer, yaitu bentuk persegi dan gabungan antara bentuk persegi dan kurva. Pada beberapa rumah ada pula yang menggunakan bentuk bentuk yang kurang lazim seperti bentuk bentuk kontemporer yang asimetris.

Berdasarkan sistem bukaan, pintu utama ada yang menggunakan model pintu ayun (swing door), pintu geser (sliding door), atau pintu lipat (folding door). Pemilihan model sistem bukaan ini ditentukan oleh besaran rumah/ruang tamu dan lebar bukaan pntu.

A main door has a more variable models than other doors in a house. Variations of this model associated with the type of openings, shape, and exposure system used.


Based on the type of opening, the main doors usually have three alternatives, namely a single exposure (single), double exposure (double), and multiple openings. Double Exposure itself is divided into multiple openings as wide and double openings wide difference. While there are multiple openings on the folding doors that have more and two openings.


Based on the form: the main door typically has two popular forms, the square shape and a combination of square shapes and curves. In some houses there is also the use of less common forms such as contemporary forms of asymmetry.


Based on exposure system, the main door there is a model swinging door (swing door), the sliding door (sliding door), or a folding door (folding door). The selection of this opening system model determined by the amount of house / living room and the wide openings.



________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Monday, March 22, 2010

Secondary skin concept (tropical house concept) / konsep kulit kedua untuk rumah tinggal


astudioarchitect.com Imagine a bright tropical house, that is comfortable with shade. Shading device like louvers is often used as secondary skin. Secondary skin concept for tropical houses has become popular lately. This concept blends with modern architecture concept by complementing a considerable solution to deal with tropical climate, which also has an aesthetic value.

Bayangkan rumah cerah di iklim tropis, yang nyaman dengan pembayangan dari sinar matahari. Shading device seperti kisi-kisi sering digunakan sebagai secondary skin. Konsep secondary skin atau 'kulit kedua' untuk rumah tropis menjadi cukup populer akhir-akhir ini. Konsep ini berpadu dengan konsep arsitektur modern dengan menyumbangkan solusi yang patut dipertimbangkan untuk iklim tropis, yang juga memiliki nilai estetika atau keindahan.




WHAT IS SECONDARY SKIN CONCEPT?

You might have read or know from TV shows about 'secondary skin concept' or second wall layer of a building. This concept is originated from an analogy; house as a human skin.Biologically, human has skin, to protect human from many danger, virus, disease, and other thread outside human body. Skin has a function to manage relationship between body and outside body. For example, if it is too hot, human skin will react by keeping temperature stable, for example sweat.Human also has a way to react to external condition for example, by using clothes. There are clothes for hot weather, cold weather, etc. Clothes can be made to fit our comfort.

Barangkali Anda pernah membaca atau tahu dari tayangan televisi tentang konsep 'secondary skin' atau kulit kedua bangunan. Konsep ini pada awalnya merupakan konsep yang mengibaratkan rumah sebagai 'kulit' manusia. Secara biologis, manusia memiliki kulit, dan kulit inilah yang melindungi manusia dari berbagai bahaya, virus, kuman dan ancaman dari luar. Kulit memiliki fungsi mengatur hubungan tubuh dan dunia luar tubuh manusia. Bila kondisi diluar tubuh panas, maka kulit manusia bereaksi dengan tetap menjaga suhu tubuh dalam batas normal, misalnya dengan mengeluarkan keringat. Manusia juga memiliki cara untuk menghadapi kondisi luar tubuhnya dengan memakai pakaian, misalnya pakaian untuk mengatasi udara panas, udara dingin, dan sebagainya. Pakaian dapat dibuat sedemikian rupa sehingga nyaman dipakai.



In architecture, it is Known the concept Of building as human skin, that has a function to protect human body. Building can be designed, to fit tropical climate, from heat and rain, and from other climate related environmental condition. 'Secondary skin concept was derived from analogy of human skin and clothes, and this concept can be used whenever one layer of building 'skin' is not quite enough to deal with climate impact.

In the above sketch that I made, I describe one concept of secondary skin. Human inside a room is isolated by Wall and glass. Wood louvers act as 'secondary skin' to hold direct heat from the sun to directly enter the room. So in this example, heat will not directly enter the glass wall.

To apply secondary skin concept it is important not to be mistaken with creating building ornaments, because usually, house facade will look more aesthetic than using just a Single wall.

Many and more tropical houses use secondary skin concept. this is because tropical houses need more advanced concept than just a single wall concept. to apply secondary Skin concept for Your home consider these points;

When designing, observe the surrounding houses. are they comfortable enough? In term of air freshness. humidity, etc. If you feel that it is not really fresh and comfortable, consider to use secondary skin for your future home.

If your house is already been built, see if there is a possibility that you could better the level of air and natural light comfort by adding secondary skin.

In houses of tropical area, most secondary skin for buildings are made of wood louvers, steel, or other materials. One unique example is one house that was designed by Ridwan Kamil using bottles as secondary Skin. Other materials like bamboo, recycled material, glass, etc can be used innovatively

Level of human comfort in tropical area is quite specific. Some consider rather dark room is comfortable. How much natural light can get in to a room is one of main considerations beside air flow, humidity etc. Nowadays, glass material ate often being used. the impact is higher temperature level.

The use of secondary skin is quite similar to being below the shadow of a tree. You can imagine that being under the shadow of trees when the sun shine very hot is very comfortable.

Pada sketsa yang saya buat diatas, terlihat gambaran salah satu konsep secondary skin. Manusia yang berada didalam, dibatasi oleh dinding dan kaca dari luar bangunan rumah, dan lihat 'secondary skin' yang bisa berupa kisi-kisi untuk menahan panas dari luar.Jadi, dalam contoh ini; dinding kaca dirasa bisa menyebabkan kondisi didalam ruangan terasa lebih panas dan untuk mengurangi panas itu digunakan kisi-kisi penahan panas matahari.


Untuk menerapkan konsep 'secondary skin' atau kulit kedua untuk rumah tinggal, sebaiknya jangan keliru dengan membuat 'hiasan' untuk tampilan bangunan. Memang tampilan bangunan seringkali tampak lebih indah daripada menggunakan satu dinding saja. Tampilan bangunan memang seringkali menjadi lebih baik lebih indah daripada sebelumnya. Namun hal ini bukan alasan sebenarnya menggunakan secondary skin. Bila kita perhatikan,secondary skin banyak diaplikasikan untuk rumah tropis. Hal ini disebabkan karena rumah tropis memerlukan konsep lebih maju daripada single wall atau berdinding satu saja, khususnya di daerah tropis.


Untuk mengaplikasikan secondary skin untuk fasade (tampilan) rumah Anda, berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan


Pada saat mendesain, lihatlah bangunan-bangunan diseki tar rumah yang akan dibangun, kemudian rasakan suasana didalam ruang rumah tersebut. Apakah rumah-rumah tersebut sudah memadai dari segi kenyamanan thermal, dalam arti, apakah rumar calon tetangga Anda itu cukup sejuk, nyaman dalam suhu, kelembaban udara dan sebagainya? Bila Anda rasa kondisi rumah tetangga Anda kurang sejuk, lihatlah barangkali ada kemurgkinan perlu digunakan secondary skin untuk rumah yang akan Anda bangun.


Bila rumah Anda sudah dibangun, lihatlah apakah ada kemungkinan kita dapat memperbaiki tingkat kenyamanan dalam ruang tempat ting gal kita dengan menambahkan secondary Skin.


Rumah karya dan milik Ridwan Kamil, Bandung. Sumber gambar: foto perjalanan Samoke, SAMM


Seringkali untuk daerah tropis, secondary skin yang paling sering digunakan adalah penggunaan kisi-kisi bangunan yang dibuat dari kayu, besi, atan bahan lain. Meskipun demikian, material lain dapat digunakan, misalnya botol bekas seperti yang digunakan pad a rumah tinggal karya arsitek Indonesia Rid wan Kamil. Bahan bahan lain Seperti bambu, anyaman bambu, kaca buram dan sebagainya adalah contoh material yang dapat digunakan. Variasi material pun da pat dikembangkan lebih jauh.


Tingkat kenyamanan manusia hidup di alam tropis memang spesifik. Kebanyakan orang menganggap ruangan yang agak gelap namun masih nyaman bagi mata adalah ruangan yang nyaman. Berapa banyak cahaya yang masuk termasuk pertimbangan utama. Dewasa ini, karena material kaca sering digunakan, dampak dari penggunaan kaca adalah level panas ruangan yang lebih tinggi. Hal ini mengakibatkan perlunya secondary skin untuk diaplikasikan


Penggunaan secondary skin mungkin mirip seperti prinsip 'berada dibawah bayangan pohon' Barangkali Anda bisa membayangkan, bahwa berada dibawah bayang bayang pohon disaat udara panas dan matahari menyengat adalah sangat nyaman.
________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Sunday, March 21, 2010

Gapura untuk Rumah Tinggal / Gate for a House

[buku rumah] Sebuah gapura mungkin bukan merupakan kebutuhan mendasar dalam desain sebuah rumah. Gapura merupakan gerbang yang memberikan batas antara luar dan dalam, sehingga bisa menjadi sarana untuk memperbaiki tampilan rumah. Tapi apakah yang terjadi bila kita tidak mendesain gapura dengan baik? Adakalanya gapura atau bagian dari pagar tersebut terlihat tidak serasi atau tidak mendukung tampilan rumah secara keseluruhan. Rupanya hal itu menjadi ide dasar dari penulis dan arsitek Aditya Wardhana untuk mengangkat topik ini sebagai topik buku yang menarik.

A gate may not be a fundamental requirement in a house design. A Gate provides the boundary between outside and inside, so can be a means to improve the look of the house. But what happens if we do not design the gate in the best way? Sometimes a gate or part of the fence is not suitable for the overall look of the house. Apparently it's a basic idea of the author and architect Aditya Wardhana to raise this topic as the topic of an interesting book.




KUTIPAN: Dalam buku:"Gapura untuk Rumah Tinggal", dikutip sebagai berikut: Gapura akan aman bagi yang melewatinya jika ukurannya memenuhi persyaratan untuk jenis alat transportasi yang melaluinya. Misalnya jalan yang dlperuntukkan hanya untuk lewat satu buah kendaraan mobil maka ukurannya jangan disesuaikan dengan ukuran sebuah mobil, tetapi diberi kelebihan minimal 0.5—1 m urituk lebar gerbang di sebelah kin dan kanan jalan dan 1— 2 m untuk tinggi gapura Jadi, apabila lebar standar sebuah mobil adalah 2,25 m maka lebar gapura sebaiknya 3,25 — 4.25 m. Oleh karena tinggi standar sebuah mobil adalah 2 m maka tinggi gapura sebaiknya 3—4 m.



Pada kenyataannya gapura sering menjadi korban vandalisme, hal itu merupakan ancaman besar bagi kelangsungan sebuah gapura. Sering terlihat gapura menjadi ajang corat-coret, baik menggunakan spidol ataupun cat semprot. Terkadang gapura menjadi mading dadakan yang isinya berbagai macam selebaran ikian yang ditempelkan secara sembarangan. Hal ini berbeda derigan sebuah gapura rumah atau kawasan lingkungan yang memang dibuat dengan biaya sponsor sebuah produk dan ditampilkan klan produk yang sudah dikonsep.

In the book: "Gapura (Gate) untuk Rumah Tinggal", was quoted as follows: Gate will be safe to past if it is eligible for which type of transportation to go through. For example if it is designed just to pass one car the size of vehicles not adapted to the size of a car, but given the advantages for at least 0.5-1 m wide gate on the right path and and 1 - 2 m high to the gate. So, if the standard width of a car is 2.25 m, gate width should be 3.25 - 4:25 m. Because of the high standards of a car is 2 m high then the gate should be 3-4 m.


In fact, often gate can be the victim of vandalism, it was a big threat for the survival of a gate. A gate often turned into graffiti scene, either using a marker or spray paint. Sometimes the gate can be a media for irresponsible people to turn into improperly stickers of leaflets attached. This is different with a gate house or neighborhood area that are designed with properly.




________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Saturday, March 20, 2010

Window Blinds (tropical house concept)

greeneryastudioarchitect.com Anda memiliki jendela yang terlalu besar, atau gorden jendela yang sudah waktunya diganti? Barangkali Anda ingin mempertimbangkan untuk menggunakan window blinds. Window blinds cukup praktis karena tidak lebih banyak menyita tempat, bila direncanakan dan diaplikasikan dengan baik. Ukurannya dapat diatur dan dikombinasikan untuk menutup area kaca. Penampilannya yang presisi juga menunjang konsep interior rumah bergaya modern.

Do you have a too big window, or window curtain that should be replaced? You might want to consider using window blinds. Window blinds are quite practical because it doesn't require a lot of space, if planned well. The size can be arranged and combined to cover a glass window area. The precise appearance also give a beautiful addition to our modern home.




Apa kegunaan window blinds?

Window blinds, atau penutup jendela yang biasa diletakkan di sisi dalam jendela kaca, merupakan sebuah alat bantu untuk menunjang interior rumah tinggal, kantor atau bangunan lainnya. Sebenarnya window blinds juga bisa diletakkan di luar jendela, seperti untuk menyaring cahaya di area teras rumah. Dalam hal ini, namanya bukan lagi 'window' blinds, namun 'blinds' saja, dan dapat berfungsi sebagai secondary skin.

Window blinds sering digunakan bila kaca terlalu lebar atau kondisi lain dalam ruangan, seperti terlalu banyak cahaya masuk, kurang adanya privasi, dan sebagainya. Fungsi window blinds sebenarnya sama dengan gorden, namun dengan lebih banyak keunggulan. Dibandingkan gorden biasa, window blinds lebih dapat diatur untuk mendapatkan banyak cahaya yang masuk kedalam ruangan. Menggunakan gorden, kita dapat menutup sebagian jendela, namun penyebaran cahayanya kurang merata. Window blinds memungkinkan cahaya dapat masuk secara lebih merata dalam ruangan karena kisi-kisinya dapat bergerak secara keseluruhan. Karena kegunaannya, window blinds seringkali merupakan alternatif pilihan yang baik untuk menggantikan gorden.


Kaca yang terlalu lebar biasanya juga membuat cahaya matahari baik langsung atau pantulan masuk makin banyak dalam ruangan. Bila ruangan berjendela lebar digunakan tanpa pelindung seperti gorden atau window blinds, sinar yang masuk dapat lebih memanaskan ruangan sehingga terasa gerah. Adanya window blinds, meskipun tidak dapat menyelesaikan tuntas tentang pemanasan ruang akibat cahaya matahari dalam ruangan, dapat membantu memberikan pembayangan agar sinar tidak langsung memanaskan area ruangan seperti lantai, bahkan mengenai langsung kulit kita.

Resting Booth
bamboo blinds Resting Booth by mrhayata, on Flickr


Window blinds juga dapat membantu kita mendapatkan privasi dalam ruang interior rumah kita bila kaca terlalu lebar. Dengan kemungkinan dapat disetel dengan mudah melalui alat disisi window blinds yang dapat berupa tangkai yang diputar, tali, dan sebagainya, window blinds dapat memberikan tingkat privasi yang kita butuhkann.

Mengapa orang suka menggunakan window blinds?

Window blinds lebih disukai karena praktis dan menarik untuk dilihat. Kepraktisan alat ini ada pada kemungkinannya menyesuaikan kuantitas atau besar bukaan (misalnya cahaya matahari) dan tidak perlu merubah bentuknya, dengan kata lain alat ini cukup presisi. Kepraktisan ini dapat berpadu manis dengan gaya arsitektur modern yang berkembang akhir-akhir ini. Window blinds juga dapat mempercantik ruangan dengan garis-garis tegasnya. Bila diperhatikan, satu jendela yang memiliki window blind terlihat lebih indah juga karena bias-bias cahaya yang muncul dari sela-selanya.

Apakah window blinds cocok untuk diaplikasikan dalam rumah tinggal gaya modern?

Rumah tinggal bergaya modern sangat cocok menggunakan window blinds, seperti venetian blinds, roman blinds, dan sebagainya. Pada desain rumah-rumah modern saat ini, bidang kaca yang lebar sering digunakan sebagai pengganti dinding. Window blinds yang ragam dan variasinya semakin berkembang ini menjadi menarik untuk digunakan karena kepraktisan, fungsi dan estetika atau keindahannya.

Apa saja bahan yang digunakan untuk window blinds?

Bahan yang digunakan untuk blinds ada bermacam-macam. Untuk venetian blinds misalnya, bahan yang digunakan antara lain kayu, bambu, aluminium, plastik, vinyl, dan sebagainya. Material ini mempengaruhi kesan alami dari window blinds.

Sebagai contoh: window blinds yang dibuat dari bambu, terlihat sangat menarik. Jenis ini cukup populer di Indonesia, seperti di negara lain, misalnya di Jepang. Disamping itu harganya juga murah dan dapat dicari di tempat penjualan produk industri kecil berbahan dasar bambu.

Betulkah window blinds dapat meredam panas dalam ruangan dan bagaimana hubungannya dengan hemat energi

Menggunakan window blinds, kita dapat menghemat energi dari pemanasan yang dapat terjadi di ruangan karena sinar matahari masuk langsung kedalam ruangan. Fungsinya dapat sebagai pemantul cahaya matahari sehingga mengurangi dampak panas matahari, terutama bila window blinds berbahan berwarna cerah atau putih, karena warna putih paling banyak memantulkan sinar matahari. Window blinds memang bukan cara paling jitu untuk berhadapan dengan cahaya matahari berlebihan atau untuk menghemat energi penggunaan AC, karena pada dasarnya window blinds ini tetap menangkap panas matahari DIDALAM ruangan, jadi panas matahari masih beradiasi kedalam ruangan meskipun lebih sedikit dibandingkan bila tidak menggunakan window blinds.

Fungsi lain berkaitan dengan hemat energi adalah fungsi window blinds untuk menghalangi sinar UV dari luar ruangan yang dapat memanaskan ruangan secara langsung. Disamping itu fungsi ini juga membuat perabot menjadi lebih awet karena tidak terpapar sinar UV. Seperti diketahui, perabot yang terkena cahaya matahari terus menerus dapat semakin pudar warna dan kualitas bahannya.



What is the use of window blinds?


Window blinds usually put inside a glass window, is an accessory to support home interior design, office and other buildings. Window blinds can be put outside windows, for instance to filter sunlight in house terraces. In this case, it is no longer 'window' blinds, but just 'blinds', and can function as secondary skin.


Shadow Lines
vertical blind, Shadow Lines by Incase Designs, on Flickr


We can use window blinds if our window glass is too wide or other condition inside a room, like too much sunlight entering a room, not enough privacy, etc. Window blinds function like usual curtain, but with more advantages. Compared to usual curtain, window blinds can be adjusted to get the most desirable sunlight inside a room. Using curtain, we can cover part of window, but the light is not well spread. Window blinds allow light to enter the room more evenly throughout the room because its laths move entirely. Because of its use, window blinds often become a good choice to replace curtain.


A too wide windows will put in more sunlight into a room both directly or indirectly. If a wide windowed room is used without a window cover like curtain or window blinds, sunlight will enter the room and heat it so it will be hot inside it. With window blinds, even though it doesn't entirely solve the problem of interior heat, can help to give shadow in order to prevent sunlight from directly heating the floor, even our skin.


Window blinds also help us to get more privacy inside our home if the glass window is too wide. With possible easy adjustment by means of adjustable rotator, rope, and other means, window blinds can give the level of privacy we desire.


Why people like to use window blinds?


Window blinds is more practical and more aesthetic to see than usual curtain. This home accessory is practical in its possibility to be adjusted in the amount of light that enters it (for instance; sunlight) without necessarily change its shape, in other word, it's quite precise. It can also blend well with the latest architecture style by adding strong lines to the room, making it more beautiful. If we notice more, one window that has window blinds seems more beautiful also because of ray of lights that coming through its laths.


Will window blinds can be applied in most modern style houses?


Houses with modern style will likely be suitable with window blinds like venetian blinds, roman blinds, and other models of window blinds. In most modern houses these days, wide glass windows often used as wall replacement. Many and more varieties of window blinds are more interesting because it is practical, functional, and has an aesthetic value.


What are the materials used for window blinds?


Many materials are used for window blinds. Venetian blinds for instance, are made of wood, bamboo, aluminum, plastic, viny, and other materials. These material will effect the look of it.


________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Tuesday, March 16, 2010

Mengatasi iklim tropis panas berkaitan dengan orientasi rumah / Dealing with hot tropical climate related with house orientation

Bali bathroom at the Longhouse
astudioarchitect.com Ketika mendesain rumah, kita perlu memperhatikan kondisi orientasi (arah) rumah dan iklim yang ada. Sebuah rumah dapat dirancang dan dibangun untuk memaksimalkan atau meminimalkan dampak iklim. Dinding yang dibuat untuk melindungi rumah dari sinar matahari atau angin dingin dapat melindungi interior rumah dari suhu tidak nyaman. Jendela dapat juga diarahkan untuk mendinginkan udara tropis yang cenderung panas dan menyediakan ventilasi.

When designing a house, we need to consider the condition of orientation (direction) of the house and the existing climate. A house can be designed and constructed to maximize or minimize the impact of climate. Walls are made to protect the house from the sun or cold wind to protect the interior of the house from uncomfortable temperatures. Window can also be directed to cool down the tropical air that tends to heat and provide ventilation.




Pertimbangan struktural ini mengurangi jumlah energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan kenyamanan di dalam rumah dan dengan demikian membantu melestarikan sumber daya tak terbarukan yang berharga. Desain interior juga dapat membantu dalam upaya ini, baik struktural yang melengkapi desain atau memberikan kontrol suhu bahkan di rumah dengan orientasi matahari yang tidak baik seperti mengarah ke barat. Jendela lebar yang mengarah ke barat mungkin perlu kontrol untuk mencegah terlalu banyak panas masuk, misalnya dengan mengaplikasikan secondary skin. Bahan lantai dan dinding dapat dipilih untuk membuat perasaan lebih dingin bila disentuh.

Bali bathroom at the Longhouse

Di luar pertimbangan fisik spesifik ini, adalah mungkin untuk menciptakan suasana kehangatan atau kesejukan. Sebuah rumah bisa didesain dengan warna yang akan membuat pemiliknya merasa suasananya lebih dingin. Orang-orang yang tinggal didaerah panas, iklim basah dapat memilih untuk melawan efek psikologis dengan memilih warna sejuk dan natural seperti warna kayu, warna abu-abu atau batuan, maupun warna alami dari tanaman, serta pola dan warna yang sekiranya menyenangkan mata dan membawa kualitas dalam rumah terlepas dari suhu udara yang ada. Tekstur dapat juga menambah efek psikologis: permukaan halus merasa sejuk sementara yang kasar menjadikan orang merasa kurang membutuhkan pendingin udara.

These structural considerations reduce the amount of energy needed to maintain comfort at home and thus help conserve nonrenewable resources which are precious. Interior design can also assist in this effort, either to complete structural design or provide temperature control even at home with solar orientation which is not good or heading west. Wide windows that lead to the west may have controls to prevent too much heat in, for example by applying a secondary skin. Floor and wall materials can be selected to create a feeling of cold to the touch.


Outside of this specific physical considerations, it is possible to create an atmosphere of warmth or coolness. A house can be designed with colors that will make the owner feel a cooler atmosphere. The people who live in hot, wet climate can choose to counteract the psychological effects by choosing cool colors and natural wood color, gray or rock colors, and natural colors from plants, as well as pattern and color to pleasant eyes and bring quality to the house apart from the existing air temperature. Texture can also increase the psychological effects: smooth surface feel cooler while the rough one makes people feel less need of air conditioning.

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Sunday, March 14, 2010

Menggunakan Grass Block untuk Carport / Using Grass Blocks for carport

astudioarchitect.com Rumah yang hijau itu segar, tapi tak semua rumah bisa menjadi hijau. Terkadang, ada rumah yang benar-benar beton dan semen semuanya, atau seluruh lantainya sudah dikeramik. Ow... ow... apakah ini penyelesaian terbaik untuk sebuah rumah? Menghilangkan taman dan area resapan air dan menggantinya dengan sesuatu yang keras dan kurang manusiawi seperti beton :) Mungkin betul, keluarga membutuhkan carport, perkerasan untuk menjemur pakaian di belakang rumah, dan sebagainya. Sebetulnya, kita tidak harus menutup semuanya dengan beton atau semen.

left photo by D Sharon Pruitt, under CC lisence

A green house is fresh, but not all houses can be green. Sometimes, some homes are actually covered by concrete and cement, or the entire floor is covered with ceramics. Ow ... ow ... whether this is the best solution for a home? Eliminating gardens and water catchment areas and replace it with something hard and less humanistic like concrete:) Maybe yes, families need carport, paving to hang the clothes in the back of the house, etc. Actually, we do not have to cover all landscape with concrete or cement.




Cara yang bagus untuk punya perkerasan sekaligus taman adalah dengan menggunakan blok rumput atau grass block. Terdapat jenis grass block yang memang bentuknya khusus dengan rongga didalamnya sehingga rumput masih bisa tumbuh, atau jenis paving blok biasa yang dibuat menjadi grass block dengan cara mengaturnya secara berselang-seling.

gambar: screenshot Google.com untuk pencarian grassblock

Kegunaannya, adalah pada area yang membutuhkan perkerasan seperti carport, tempat jemuran di belakang, selasar samping rumah, dan area lainnya. Disamping secara visual lebih bagus terlihat, menggunakan grass block juga mengurangi area yang ditutup oleh bangunan, sehingga lebih hijau. Dalam hal ini ada keuntungan yang bisa didapatkan:

  • Rumah menjadi lebih sejuk dengan adanya rumput, karena rumput menyerap sebagian besar sinar ultraviolet, menyerap panas sehingga tidak memantul pada bangunan, dan menghasilkan oksigen tambahan.
  • Area grass block menjadi area penyerapan air disekitar rumah, sehingga mengurangi air yang tergenang atau langsung dibuang ke saluran riol kota. Karena itu bisa mengurangi banjir dari area rumah kita.
  • Grass block menjadi elemen dekoratif untuk lahan disekitar rumah, pola yang dibentuk cukup menarik sehingga menghadirkan nuansa yang lebih indah di area rumah kita daripada keramik atau perkerasan dari semen.
  • Bila suatu saat ingin dirubah fungsinya menjadi taman kembali atau fungsi yang lain, tidak perlu merombak atau membobol perkerasan, cukup dicongkel saja dari tanah :)


Jadi, bila saat ini ada diantara Anda yang sedang memutuskan untuk membuat carport, perkerasan selasar, atau perkerasan lain disekitar rumah, coba untuk beralih ke grass block, karena banyak keuntungannya.


A good way to have a pavement and a garden in one place is by using grass block. There are kinds of grass blocks which is a block specially formed with holes therein so that grass could grow, or the usual type of paving blocks made into grass block set by criss-cross.


The use of grass block is on area that needs paving such as carport, area to clothesline in the back, sideway of a houses, and other areas. In addition to better visual look, using grass block also reduces the area covered by buildings, so it is more green. In this case there are advantages that can be obtained:


* The house becomes cooler with grass, because grass absorbs most ultraviolet light, absorb heat, so as not to bounce on the building, and generate additional oxygen.
* Grass block area become the absorption area of water into the ground, thus reducing stagnant water or directly flowed into city sewers channel. Because it can reduce the flood of our home area.
* Grass block forms a decorative element for the landscape around the house, which is formed patterns that present interesting nuances to be more beautiful in our home area, than only ceramic or cement pavement.
* If one day want we want to change the function of pavement back into a garden or other functions, no need to tear down or break the pavement, just take out the blocks from the ground:)


So, when you are about to decide to make a carport, paving sideway, or other paving around the house, try to switch to grass block, because there are a lot of benefits.
________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Thursday, March 11, 2010

Curtains for modern house / Gorden untuk rumah modern

astudioarchitect.com Types of curtains can change the entire look of the interior design in our homes. The slightest touch of curtains together with changing colors for walls, certainly will make a big difference. When suddenly feel bored with the interior of your house or one room, think to just change the color and change the type of curtain.

Jenis gorden bisa mengubah seluruh tampilan interior desain dalam rumah kita. Sedikit saja sentuhan gorden ditambah dengan warna lain untuk dinding, pasti akan membuat perbedaan yang besar. Bila tiba-tiba merasa bosan dengan interior rumah Anda atau salah satu ruangannya, pikirkan untuk sekedar mengganti warna dan mengganti jenis gorden.




There are various Curtains, Drapes, Hardware for Your Window that you can use. Interior design theme can be adjusted with the overall design theme of the house, for example, when you have a classic design styled house, you can use classic style curtains. If you have a modern-style house, modern style curtain will be a choice. Some Curtains, Drapes, Hardware for Your Window can be adjusted to your interior design inspiration. Modern style theme for these curtains has a unique feature of very strong yet simple design lines or very soft design without domination. Both can be placed in  a modern-style house interior design.

Soft colored wall with soft transparent curtain

Wallpaper with lines pattern combined with modern designed curtain.

As we know, small elements that often tend to be not considered, like curtains of a house may contribute a big aspect of interior design. Quite often, a house became visibly dull, too bright / dark, too out of date just because of accessories that are used do not support the overall interior style. Curtains, Drapes, Hardware for Your Window design will have a big impact on the style, that is why we have to mix and match all the elements in the nicest way.

Ada berbagai jenis gorden, tirai, peralatan untuk jendela Anda yang dapat Anda gunakan. Tema interior desain bisa disesuaikan dengan tema keseluruhan desain rumah, misalnya bila desain rumah bergaya klasik, bisa menggunakan gorden gaya klasik. Bila rumah bergaya modern, jenis gorden gaya modern juga tak kalah banyaknya. Beberapa gorden, tirai, dan peralatan untuk jendela Anda bisa menjadi inspirasi desain interior Anda. Tema gaya modern untuk gorden ini memiliki ciri unik berupa garis-garis desain yang sangat kuat tapi sederhana atau kebalikannya sangat lembut tanpa dominasi. Keduanya bisa diletakkan dalam interior sebuah rumah bergaya modern.


Seperti kita ketahui, elemen yang cenderung seringkali tidak terlalu diperhatikan seperti gorden rumah ini banyak menyumbang segi estetika dari sebuah rumah. Tak jarang, rumah menjadi terlihat kusam, terlalu cerah/berwarna, terlalu ketinggalan jaman hanya karena aksesori yang digunakan tidak mendukung gaya interior secara keseluruhan. Tirai, gorden, peralatan untuk desain jendela Anda akan memiliki dampak besar pada gaya, itulah sebabnya mengapa kita harus mencampur dan mencocokkan semua elemen dalam cara terbaik.


________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Tuesday, March 9, 2010

Meghna Residence: Rumah arsitektur tropis hijau / Tropical green house architecture

astudioarchitect.com Berbicara tentang arsitektur yang tropis dan hijau, kita bisa menengok karya dari arsitek Bangladesh yaitu Kandaker Zakaria (Jewel), dinamakan sebagai Meghna Residence. Arsitek menjadikan bangunan setinggi 5 lantai ini layaknya sebuah resort dengan banyak taman dan juga kolam. Tanaman dan pohon tumbuh dalam bangunan dengan rambatan pada dinding. Terkesan sangat sejuk.

Talking about tropical and green architecture, we have to see the work of a Bangladeshi architect Kandaker Zakaria (Jewel), called the Meghna Residence. The Architect makes 5 floors tall building like a resort with lots of gardens and ponds. Plants and trees grow in a building with a vine on the wall. Seem very cool.




Kolam renang dan pohon yang lumayan besar berada di lantai 5, sehingga seakan tidak terasa berada di lantai atas sebuah bangunan. Sementara itu bunyi gemericik air terdengar dari bawah hingga keatas.




Pemiliknya mengatakan bahwa ia menyukai suasana seperti pedesaan yang mengingatkannya pada masa kecilnya di desa. Rumah ini adalah rumah dengan 5 lantai yang mencakup lantai satu semi basement untuk fasilitas seperti sistem air, sistem energi, parkir, lift dan sebagainya. Lantai dua untuk living room, ruang makan, ruang tamu. Lantai tiga untuk ruang-ruang privat keluarga seperti ruang tidur, ruang makan, perpustakaan, dan taman. Lantai empat digunakan untuk kolam renang, sedangkan lantai 5 juga terdapat kolam renang, gymnasium, serta sauna.

Swimming pool and a fairly large tree in the 5th floor, so do not feel as located on the top floor of a building. Meanwhile, the sound of water gurgling sounds from below to above.


The owner said that he liked the rural atmosphere that reminded him of his childhood in the village. This house is a house with 5 floors including a semi-basement floor for facilities such as water systems, energy systems, parking, elevators and so on. Second floor for living room, dining room, living room. The third floor for private rooms like family bedrooms, dining rooms, libraries, and gardens. Fourth floor is used for swimming pools, while the 5th floor there is also a swimming pool, gymnasium, and sauna.




Article and image source from worldarchitecture.org
________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.