Saturday, September 20, 2008

Rumah usaha yang aktif



10 Feb 2007 - Sebuah perkenalan yang tidak disengaja dengan pemilik rumah ini. Beliau dengan hangat menyambut kami dengan berbagi pandangannya, bahwa sebuah rumah itu tidak harus mewah, tapi yang terpenting adalah nyaman dan enak ditinggali. Sebuah rumah bisa jadi dibangun dengan dana luar biasa, pilar-pilar menjulang tinggi dan terkesan 'wah'. Namun apakah nyaman untuk ditinggali? Sebuah rumah yang indah menurut definisi beliau adalah rumah yang serasi dengan lingkungannya, dalam arti bisa menanggapi iklim dengan baik, bisa menjadikan tamu yang datang merasa betah dan 'homy'. Dari pandangan ini, ibu yang telah menulis banyak buku filsafat dan lulusan arsitektur Universitas Trisakti ini mendesain sendiri rumah tersebut.

Karena itu, rumah ini pun menjadi sangat 'humble' (membumi), tidak terkesan bermewah-mewah, namun serasa ada perasaan 'dingin' ketika memasukinya. Benar-benar suatu kenyamanan, misalnya, ketika berada di ruang keluarga dengan tinggi plafon sekitar 2,5 m, namun ternyata sangat sejuk, bahkan atap rumah ini pun terbuat dari genteng asbes. Mengapa bahan alami sangat penting? Menurut beliau, bahan alami tersebut dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan iklim tropis basah dengan baik. Misalnya, bambu dan kayu tidak terlihat cepat kotor seperti tembok biasa, atau bahan metal, misalnya. Bahkan bahan alami dapat menyamarkan kekusamannya sendiri dari debu dan hujan, serta dari kebocoran air pada bangunan. Hubungan dengan alam seperti aliran udara terus menerus akan menjadikan ruangan sejuk secara alami.


Tempat display gift shop yang indah. Terlihat sentuhan material alami yang unik, dengan komposisi warna yang menarik.


Bagian depan rumah yang berfungsi sebagai gift shop dan warnet. Tetap terdapat pohon rindang yang dipertahankan untuk menambah keasrian.


Pintu depan menuju ruang tamu, tampak 'cantik' dalam bahasa beliau. Yang besar belum tentu cantik, yang kecil bisa juga cantik.


Salah satu area rumah menuju garasi.


Salah satu pandangan dari gift shop kearah luar



Ruang keluarga yang sejuk dan dingin, open air di jendela bagian atas, sehingga aliran udara bisa bebas. Tinggi plafon hanya 2,5 meter, namun aliran udara lancar dan pintu taman bisa dibuka lebar. Inilah contoh hubungan dengan ruang luar yang sangat baik. Meskipun berdimensi kecil, ruangan tetap terasa sejuk dan rindang, berkat taman kecil yang diolah dengan baik dan keterbukaan yang ada. Bahkan plafon ruangan ini tidak dibuat dari asbes, tripleks ataupun gypsum, melainkan dari anyaman kulit bambu, sehingga sangat alami.


Jendela dengan penahan panas dari lidi untuk jendela di ruangan warnet




Ruangan warnet dengan partisi bergaya Jepang. Sangat artistik dan membuat pengunjung betah.




________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

No comments:

Post a Comment