Tuesday, October 25, 2011

31 Desain terbaik Rumah Mungil Hijau + Konsep Perancangan [buku]

astudioarchitect.com Rumah yang 'hijau' atau ramah lingkungan bermanfaat bagi penghuni dan juga lingkungan sekitar rumah. Seiring dengan berjalannya waktu rumah-rumah banyak yang didesain diatas lahan terbatas dan mungil. Konsep perancangan 'hijau' seringkali menjadi kendala mengingat tidak semua konsep bisa diterapkan dalam desain rumah mungil. Buku ini mengupas banyak tentang konsep rumah mungil yang 'hijau' dan merupakan konsep rancangan hasil sayembara. Ditulis oleh Imelda Akmal.



KUTIPAN: Mengapa Arsitektur Rumah Mungil Hijau?
Rumah mungil hijau adalah penerapan arsitektur hijau dalam hunian yang menempati lahan terbatas. Banyak ahli berpendapat, rumah mungil hijau adalah hunian masa depan yang sudah seharusnya diterapkan dimanapun di dunia, terutama di kota kota besar.

Tinggal di rumah mungil dalam beberapa sisi sangat menguntungkan. Tidak hanya karena harganya yang relatif lebih rendah, tapi juga karena biaya perawatannya yang cenderung lebih hemat dan sistem pengaturan serta pengawasannya yang lebih mudah.

Arsitektur Hijau?
Sederhananya, arsitektur hijau adalah perancangan dan pembangunan sebuah konstruksi dengan pendekatan desain dan metode yang seminimal mungkin memiliki dampak yang merugikan lingkungan. Karena itu, arsitektur hijau sering disebut arsitektur ramah lingkungan. 

sumber gambar: buku 31 Desain terbaik Rumah Mungil Hijau + Konsep Perancangan

Secara umum disepakati bahwa bangunan hijau merupakan struktur yang berlokasi, dirancang, dibangun, direnovasi, dan dioperasikan dengan efisien sehingga akan sesedikit mungkin merugikan lingkungan. Arsitektur hijau yang tidak akan meminimalisasi, namun memiliki sistem yang berdampak positif bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial sepanjang umur bangunan tersebut disebut arsitektur berkelanjutan atau sustainable architecture dan merupakan tujuan tertinggi dari konsep green architecture ini. 

Reduce, Reuse, Ricycle
Ada beberapa pendekatan untuk membangun sebuah bangunan hijau, yaitu yang biasa dikenal dengan tiga kata sederhana: reduce, reuse, dan ricycle. Sebenarnya ketiga hal ini sudah menjadi kebiasaan dasar seseorang yang peduli lingkungan.

Reduce. Bangunan hijau mengutamakan penggunaan material lokal yang dibiarkan alami atau dipoles dengan material ramah lingkungan untuk mengurangi jejak karbon dan zat racun yang dihasilkan proses transportasi serta finishing. 

Bangunan hijau mengutamakan ventilasi yang baik dan pencahayaan yang optimal sehingga mengurangi pemakaian listrik. Bangunan hijau juga mengutamakan . efisiensi utilitas dan pemipaan, menghemat pemakaian air, terutama air tanah, dengan membuat banyak penghijauan dan memanfaatkan air hujan sebagai salah satu sumber airnya.

Reuse. Menggunakan ulang. Memakai kembali dan memperpanjang usia manfaat dari berbagai benda yang sudah dipakai. Ini dengan sendirinya mengurangi jumlah sampah dan limbah bangunan. Dalam kasus kasus renovasi, bangunan hijau akan memakai kembali secara optimal material dari bangunan lama seperti kusen, genteng, penutup lantai dan teralis.

Recycle. Mendaur ulang. Merupakan usaha penggunaan ulang barang atau bahan yang sudah digunakan dengan menambahkan bahan lain dan menggunakan teknologi sehingga menghasilkan suatu benda atau bahan yang baru untuk digunakan kembali. Bangunan hijau turut memperbarui energi dengan memanfaatkan teknologi panel surya yang memakai panas matahari sebagai sumber energinya - demikian juga energi air dan angin.


________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2011 astudio Indonesia.
All rights reserved.

No comments:

Post a Comment