Tuesday, September 20, 2011

Ilmu Konstruksi Bangunan Bambu [Buku]

astudioarchitect.com Baru-baru ini bambu muncul sebagai material bangunan yang murah dan tersedia melimpah. Disamping kekurangan material bambu yang tidak dapat terelakkan yaitu umur bambu yang pendek, yaitu sekitar 5 tahun, ternyata bambu lebih baik diaplikasikan sebagai material murah dan bukan material mahal, karena justru dengan harga bambu yang murah tersebut (1 lajurnya, pada saat ditulis harganya tidak lebih dari Rp 20rb), maka bambu memang lebih baik diaplikasikan sebagai material bangunan yang cepat diganti, dan sebagai alternatif bahan bangunan yang sangat murah.



Tidak banyak penulis yang menulis tentang bambu, karena membutuhkan pengetahuan yang mumpuni. Karena itu buku yang ditulis Heinz Frick ini bisa memberikan gambaran yang cukup lengkap untuk material bambu untuk bangunan.

Kutipan: Kesadaran terhadap pembangunan yang berkesinambungan dan ke-merosotan bahan sumber daya alam, dalam hal ini bambu, akan me-ningkatkan juga perhatian atas cara dan konstruksi pelindung gedung terhadap cuaca. Suatu konstruksi dinding harus memenuhi beberapa tuntutan yang ber-beda, misalnya menerima dan menyalurkan gaya konstruksi, menutup dan memisah ruang dalam dan ruang luar, memberi perlindungan ter-hadap cuaca (radiasi panas matahari, hujan, dan angin), menanggulangi suara/kebisingan, serta memberi keamanan terhadap kebakaran. Tun-tutan atas konstruksi dinding tersebut, terutama pada konstruksi bambu, sering dibagi dengan memilih penyelesaian berlapis-lapis.

Lapisan struktur menerima dan menyalurkan beban yang terjadi dalam konstruksi gedung (lihat halaman 35-41).

- Lapisan dinding luar pada konstruksi bambu menerima beberapa tugas sekaligus, seperti menstabilkan kerangka gedung (lapisan struktur), melindungi gedung terhadap cuaca, serta menanggulangi suara/kebisingan.
- Lapisan dinding dalam merupakan penyelesaian (finishing) di se-belah dalam gedung yang menutup lapisan struktur dan sering juga utilitas (instalasi listrik, dsb.). Lapisan dinding dalam biasanya ber-bentuk anyaman bambu.

Perlu diperhatikan bahwa pada konstruksi dinding bambu yang berlapis sering terjadi rongga yang, meskipun dimanfaatkan sebagai pengudara-an konstruksi (penahanan panas), dapat memberi sarang bagi rayap dan tikus. Cara menanggulangi suara/kebisingan pada lapisan dinding berhubung-an erat dengan kekedapannya terhadap udara (angin). Hal ini dapat di-buktikan dengan melapisi satu ruang dengan kertas sambung-menyam-bung yang dilem rapat. Maka, dapat terlihat pertentangan di antara tun-tutan menanggulangi kebisingan dan tuntutan menjamin pengudaraan alam.



________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2011 astudio Indonesia.
All rights reserved.

No comments:

Post a Comment